Relationships: Keterampilan yang Harus Dipelajari, Bukan Sekadar Emosi yang Dirasakan

(Sumber gambar: goodreads.com)

Relationships yang disusun oleh The School of Life memberikan pandangan mendalam dan provokatif tentang bagaimana kita memahami dan menjalani sebuah hubungan. Buku ini menantang apa yang disebut sebagai "pandangan Romantis" tentang cinta, yang sering kali menggambarkan hubungan sebagai sesuatu yang intuitif, mudah, dan penuh kebahagiaan tanpa usaha. Sebaliknya, buku ini memperkenalkan "pandangan Klasik," yang melihat hubungan sebagai sebuah institusi yang membutuhkan keterampilan, kompromi, dan pembelajaran bersama. Melalui esai ini, saya akan mengulas inti dari buku tersebut, menyoroti poin-poin penting yang diangkat, serta merenungkan bagaimana pandangan yang lebih realistis ini dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih sehat dan memuaskan.

Pandangan Romantis vs. Pandangan Klasik

Pandangan Romantis tentang cinta telah lama mendominasi budaya kita. Pandangan ini mengajarkan bahwa cinta adalah sesuatu yang datang secara alami, sebuah perasaan yang kuat dan tak terelakkan yang akan membawa kebahagiaan abadi jika kita bertemu dengan "orang yang tepat." Pada pandangan ini, hubungan yang ideal adalah hubungan yang bebas dari konflik, ketika kedua pasangan saling memahami secara sempurna tanpa perlu berkomunikasi secara eksplisit. Namun, buku ini dengan tegas menolak gagasan tersebut. Sebaliknya, ia mengusulkan bahwa cinta bukanlah sekadar emosi yang dirasakan, melainkan keterampilan yang harus dipelajari dan diasah seiring waktu.

Pandangan Klasik yang diusung buku ini mengakui bahwa setiap individu adalah makhluk yang tidak sempurna, dan hubungan adalah persatuan dari dua orang yang penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, hubungan bukanlah tentang menemukan kesempurnaan, melainkan tentang belajar untuk menerima dan bekerja sama dengan ketidaksempurnaan satu sama lain. Salah satu kutipan yang mencolok dari buku ini (yang saya terjemahkan secara bebas) adalah saran untuk mengubah janji pernikahan menjadi sesuatu yang lebih realistis: 

"Aku berjanji untuk kecewa olehmu dan hanya olehmu. Aku berjanji untuk menjadikanmu satu-satunya tempat aku menyimpan penyesalanku."

Pernyataan ini, meskipun terdengar sinis, sebenarnya menggambarkan komitmen yang lebih dalam untuk tetap bersama meskipun menghadapi cobaan dan kekecewaan.

Komunikasi, Pengampunan, dan Ketidaksempurnaan

Salah satu aspek yang paling menarik dari buku ini adalah penekanannya pada pentingnya komunikasi yang efektif dalam hubungan. Buku ini memperkenalkan konsep "percakapan buatan," ketika pasangan secara sengaja menciptakan ruang untuk berbicara tentang hal-hal yang mungkin sulit atau tidak nyaman. Ini termasuk memberikan kritik konstruktif dengan cara yang lembut, seperti memulai dengan kalimat, "Bisakah aku membuatmu lebih dicintai?" Pendekatan ini mendorong keterbukaan dan kejujuran, sambil tetap menjaga kehangatan dan kasih sayang dalam hubungan.

Selain itu, buku ini juga membahas pentingnya pengampunan dan pemahaman bahwa setiap orang memiliki kegilaan atau keanehan masing-masing. Dalam pandangan Klasik, kita tidak hanya harus menerima ketidaksempurnaan pasangan kita, tetapi juga menyadari dan menerima ketidaksempurnaan diri kita sendiri. Ini adalah langkah penting menuju hubungan yang lebih dewasa dan berkelanjutan.

Relevansi dan Tantangan Buku

Meskipun buku ini penuh dengan informasi yang menarik, ada beberapa bagian yang mungkin terasa kurang relevan atau terlalu filosofis bagi sebagian pembaca, seperti diskusi tentang pembebasan seksual. Namun, secara keseluruhan, buku ini ditulis dengan cara yang bisa diakses dan relevan bagi sebagian besar orang. Setiap pembaca, terlepas dari latar belakang atau pengalaman hubungan mereka, kemungkinan besar akan menemukan sesuatu yang bermanfaat dan dapat diterapkan pada kehidupan mereka.

***

Secara keseluruhan, Relationships oleh The School of Life merupakan karya yang provokatif dan mencerahkan. Buku ini menantang kita untuk meninggalkan ilusi Romantis dan merangkul realitas hubungan yang lebih kompleks dan penuh tantangan. Dengan melakukannya, kita bisa membangun hubungan yang lebih kuat, lebih memuaskan, dan pada akhirnya, lebih bahagia.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.