The Hen Who Dreamed She Could Fly


Bagaimana jika seekor ayam ternak memiliki mimpi bahwa ia bisa keluar bebas dan bisa mengerami telurnya sendiri tanpa diambil oleh pemiliknya untuk dijual? 

Inilah yang dirasakan Daun—nama ayam betina di dalam cerita—yang menjadi tokoh utama di novel berjudul The Hen Who Dreamed She Could Fly karya Hwang Sun-mi. Daun sudah bosan karena selama hidupnya berada di kandang sempit miliknya, apalagi ia sering melihat kawanan bebek dan ayam halaman bisa bergerak bebas di luar. Selain itu, ia juga ingin telur-telurnya tidak hanya dikeluarkan dan lantas langsung dijual. Ia ingin merasakan menjadi seekor ayam yang bisa mengerami dan membesarkan anak ayamnya sendiri.

Ilustrasi peternakan ayam petelur seperti yang dikisahkan oleh Daun.
(Sumber: dorothygraceagrofarms.com)

Kemudian, suatu hari karena Daun terlalu banyak pikiran dan dianggap sakit oleh si pemilik ternak, ia pun dibuang bersama ayam-ayam penyakitan lain ke lubang besar di luar peternakan, tepatnya di dalam hutan. Ajaibnya, ia masih hidup ketika ditemukan oleh si bebek pengelana. Dari hal tak terduga tersebut, Daun pun akhirnya bisa merasakan kehidupan di luar kandang dan berteman dengan si bebek pengelana. Namun, sayangnya, ada seekor musang yang mengintainya. Musang tersebut sangat suka memburu hewan ternak yang sedang sendirian atau tersesat.

Kehidupan di luar ternyata sungguh berat, Daun harus bisa mencari makan sendiri dan tidak boleh masuk ke halaman—di mana sebelumnya ia tinggal—oleh anjing penjaga dan para hewan ternak lain. Ia dianggap sudah menyalahi takdir karena seharusnya ia berada di dalam kandang dan bertelur, bukan berjalan bebas di luar. Meskipun demikian, Daun berusaha tidak mendengarkan mereka dan tetap bertahan dengan pendiriannya; sampai akhirnya ia menemukan tempatnya sendiri untuk hidup, yaitu di dalam hutan. Selanjutnya, ia mulai belajar hidup mandiri dan memahami suasana di alam liar, menemukan makanan dan menggunakan akalnya untuk menghindari musang yang sering muncul tiba-tiba.

Kisah Daun di novel ini bisa diartikan seperti kita memiliki mimpi dan tetap berjuang untuk mewujudkannya. Cobaan pasti datang dari berbagai arah dan terkadang bisa saja dari lingkungan terdekat. Namun, selama mimpi atau cita-cita tersebut tidak merugikan orang lain, tak ada salahnya untuk tetap mencoba semaksimal mungkin. Seperti Daun yang pada akhirnya bisa mengerami telur dan membesarkan anaknya. Meskipun telur tersebut bukanlah miliknya (karena ia menemukannya di balik semak-semak), ia merasa bahagia dan puas ketika mimpinya bisa terwujud.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.