Money and Soccer


Sepak bola pada zaman modern ini bukanlah sebagai olahraga biasa, tetapi juga menjadi industri tersendiri bagi para pemilik modal. Bagi klub yang memiliki banyak uang, kemungkinan besar untuk mendapatkan trofi dan bertahan di liga utama sangatlah mudah. Sebab, mereka bisa membeli pemain kelas dunia dan menggaji mereka dengan nominal yang tinggi. Sedangkan, bagi klub "kecil" dan tak memiliki banyak uang, berada di liga utama dan tidak terdegradasi saja sudah bersyukur. Inilah kenyataan bahwa kapitalisme memang sudah masuk ke ranah dunia sepak bola.

Selain itu, di buku berjudul Money and Soccer ini juga dijelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendapatan dari sebuah klub sepak bola; sebut saja dari hasil tayangan televisi, produk yang menjadi sponsor utama mereka (biasanya dipajang di bagian depan jersey), dan tentu saja kehadiran para pendukung yang datang ke stadion untuk menonton secara langsung. Namun, di sisi lain, kehadiran seorang pemilik modal yang tajir juga bisa menjadi penentu. Salah satu contohnya adalah Manchester City. Sebelum dibeli oleh Sheikh Mansour pada 2008, klub tersebut memang tidak diperhitungkan kehadirannya untuk mengisi posisi empat besar di Liga Primer Inggris. Akan tetapi, secara bertahap dan dengan dukungan finansial yang kuat, klub berwarna biru langit tersebut ternyata bisa segera mendominasi dan mengancam klub-klub yang dulu sering mengisi posisi empat besar, seperti Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal. Dan, buktinya pada musim 2011/12, mereka berhasil menjuarai Liga Primer Inggris setelah berpuluh-puluh tahun tidak pernah mendapatkan trofi bergengsi itu.

Dengan demikian, bagi para pencinta sepak bola dan ingin mengetahui olahraga tersebut dari sudut pandang ekonomi dan bisnis, saya rasa buku ini sangat cocok untuk menambah referensi tentang hal tersebut.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.