(Sumber gambar: goodreads.com)
Sepak bola modern telah menjelma menjadi lebih dari sekadar olahraga; ia kini adalah industri besar yang digerakkan oleh uang. Dalam buku Money and Soccer: A Soccernomics Guide, Stefan Szymanski, seorang ahli ekonomi dan manajemen olahraga, menjelaskan bagaimana aspek finansial telah mengubah wajah permainan yang dicintai jutaan orang ini. Dengan mengandalkan data keuangan sejak 1970-an, Szymanski memberikan pandangan yang jelas dan mendalam tentang bagaimana klub-klub sepak bola berevolusi di era modern serta bagaimana uang menjadi penentu utama kesuksesan mereka.
Uang: Kunci Kesuksesan Klub Sepak Bola
Salah satu argumen utama Szymanski dalam buku ini adalah bahwa kekuatan finansial klub sangat menentukan peluang mereka untuk meraih trofi dan mempertahankan posisi di liga papan atas. Klub dengan sumber daya besar mampu merekrut pemain bintang, membayar gaji tinggi, dan membangun infrastruktur yang mendukung performa kompetitif. Contoh nyata dari hal ini adalah Manchester City. Sebelum diakuisisi oleh Sheikh Mansour pada 2008, klub ini hanyalah tim papan tengah di Liga Primer Inggris. Namun, dengan suntikan dana besar, mereka berhasil memenangkan gelar Liga Primer Inggris pada musim 2011/12—prestasi yang sebelumnya tak pernah mereka capai selama puluhan tahun—dan kini menjadi kekuatan dominan di sepak bola Inggris.
Kasus serupa juga terlihat pada Paris Saint-Germain (PSG), yang didukung oleh Qatar Sports Investments. PSG mampu mendatangkan pemain kelas dunia seperti Neymar dan Kylian Mbappé, menjadikan mereka raksasa di Ligue 1 Prancis dan pesaing serius di Liga Champions Eropa. Sebaliknya, klub-klub dengan anggaran terbatas sering kali hanya bisa berjuang untuk bertahan di liga utama atau bahkan menghadapi ancaman degradasi, meskipun memiliki sejarah panjang atau dukungan suporter yang kuat. Realitas ini menegaskan bahwa dalam sepak bola modern, uang adalah faktor yang tidak bisa diabaikan.
Sumber Pendapatan Klub Sepak Bola
Szymanski juga menjelaskan berbagai sumber pendapatan yang menjadi tulang punggung keuangan klub sepak bola. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Hak siar televisi
Pendapatan dari kontrak televisi telah menjadi pilar utama, terutama di liga-liga besar Eropa seperti Liga Primer Inggris. Uang bernilai miliaran dolar dari hak siar memungkinkan klub membayar gaji pemain yang fantastis dan berinvestasi pada transfer mahal.
2. Sponsor dan merchandising
Kesepakatan sponsorship, seperti logo sponsor di jersey klub, serta penjualan merchandise resmi, menyumbang pendapatan signifikan. Klub-klub seperti Real Madrid dan Manchester United memanfaatkan basis penggemar global mereka untuk menarik sponsor kelas dunia.
3. Penjualan tiket
Meskipun tidak sebesar pendapatan televisi, penjualan tiket dan kehadiran penonton di stadion tetap penting, terutama bagi klub dengan stadion besar dan basis suporter yang loyal.
Selain itu, Szymanski menyoroti peran pemilik klub kaya yang menginvestasikan dana pribadi untuk mendukung operasional klub. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ketergantungan pada pemilik seperti ini bisa berisiko jika dukungan finansial tersebut tiba-tiba ditarik.
Transformasi Sepak Bola di Era Modern
Buku ini menelusuri bagaimana sepak bola telah berubah sejak penghapusan upah maksimum pada 1960-an. Sebelumnya, batasan gaji menjaga kesetaraan relatif antarklub, tetapi setelah dihapus, klub kaya bisa menawarkan gaji jauh lebih besar untuk menarik talenta terbaik, sehingga memperlebar kesenjangan kompetitif. Kemudian, pada 1990-an dan 2000-an, masuknya pendapatan besar dari hak siar televisi—khususnya di Liga Primer Inggris—mengubah lanskap sepak bola Eropa. Klub-klub Inggris menjadi lebih dominan di pasar transfer, menarik pemain top dunia dan memicu inflasi biaya transfer serta gaji yang kini mencapai angka luar biasa.
Perspektif Global tentang Finansial Sepak Bola
Analisis Szymanski tidak terbatas pada Eropa. Ia membandingkan model finansial klub-klub top Eropa dengan klub di wilayah lain, seperti Amerika Serikat dan Asia. Di Major League Soccer (MLS) misalnya, sistem pengendalian gaji (salary cap) membatasi pengeluaran klub, berbeda dengan pendekatan pasar bebas di Eropa. Sementara itu, di Asia, klub seperti Guangzhou Evergrande di Tiongkok mengadopsi strategi investasi besar untuk mendatangkan pemain dan pelatih ternama, meskipun keberlanjutannya masih dipertanyakan. Perbandingan ini menambah pemahaman tentang berbagai cara klub mengelola keuangan mereka di seluruh dunia.
***
Money and Soccer: A Soccernomics Guide adalah karya yang membuka mata tentang bagaimana uang telah menjadi elemen sentral dalam sepak bola modern. Dengan analisis yang tajam dan contoh yang relevan, Szymanski menunjukkan bahwa sepak bola kini merupakan bisnis global yang kompleks, ketika kesuksesan sering kali bergantung pada kekuatan finansial. Bagi penggemar sepak bola yang ingin memahami dinamika di balik transfer mahal, gaji fantastis, dan dominasi klub-klub kaya, buku ini adalah referensi yang layak untuk dibaca. Namun, di tengah semua itu, Szymanski juga mengingatkan kita bahwa meskipun uang memainkan peran besar, cinta dan semangat terhadap permainan tetap menjadi jantung dari sepak bola.