Chelsea menang dramatis melawan Liverpool dengan skor 2-1.
(Sumber gambar: x.com/ChelseaFC)
Pertandingan sengit antara Chelsea dan Liverpool di Stamford Bridge pada Sabtu (4/10/2025) menghadirkan drama sepak bola yang mendebarkan, dengan Chelsea akhirnya keluar sebagai pemenang melalui gol Estevao di menit ke-95. Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri rentetan tiga kekalahan beruntun Liverpool, tetapi juga menunjukkan karakter kuat Chelsea meski menghadapi keterbatasan pemain inti.
Pembuktian Moises Caicedo
Moises Caicedo sekali lagi membuktikan mengapa ia menjadi aset berharga bagi Chelsea. Gol pembuka pada menit ke-14, dari tendangan ke sudut atas gawang, menjadi sorotan utama. Gol ini menambah koleksi gol-gol berkelasnya untuk Chelsea. Sebelumnya, Caicedo dikenal dengan gol jarak jauhnya melawan Bournemouth pada musim 2023/24, yang bahkan terpilih sebagai gol terbaik Chelsea di musim itu. Musim ini, ia telah mencetak tiga gol, melebihi rekor pribadinya.
Performa Caicedo tidak hanya terlihat dari golnya, melainkan juga dari peran sentralnya di lini tengah. Ia berhasil memanfaatkan kesalahan Liverpool, terutama saat Dominik Szoboszlai gagal mengawalnya, memungkinkan Caicedo menerima bola di posisi berbahaya dan melepaskan tendangan akurat. Kemenangan ini terasa lebih manis mengingat sejarah Caicedo dengan Liverpool, yang pernah ditolaknya demi bergabung dengan Chelsea dan memecahkan rekor transfer Liga Primer Inggris pada 2023 silam.
Kesalahan Fatal Liverpool
Liverpool memulai pertandingan secara agresif dan mengalirkan bola dengan cepat melalui Cody Gakpo, Conor Bradley, Ryan Gravenberch, dan Alexis Mac Allister. Namun, rangkaian kesalahan di lini belakang menjadi penyebab gol pembuka Chelsea. Virgil van Dijk, yang biasanya tenang, terlihat ragu saat menghadapi bola lambung dari Reece James. Keputusannya untuk mengoper kembali ke kiper Giorgi Mamardashvili, ditambah dengan umpan balik yang terlalu kencang dari kiper tersebut, menyebabkannya kehilangan bola. Dari momen itu, Chelsea memanfaatkan situasi melalui serangan cepat yang berujung pada gol Caicedo.
Kesalahan ini mengubah dinamika pertandingan. Liverpool kehilangan ritme, operan menjadi tidak akurat, dan frustrasi mulai terlihat. Meski sempat menyamakan kedudukan melalui gol jarak dekat Cody Gakpo, Liverpool gagal mempertahankan konsistensi. Gol Estevao di masa injury time menjadi pukulan telak, menandai kekalahan kedua beruntun mereka di menit-menit akhir pertandingan.
Pertahanan Chelsea yang Kokoh
Chelsea menghadapi tantangan besar dengan absennya beberapa bek tengah seperti Wesley Fofana, Trevoh Chalobah, Levi Colwill, dan Tosin. Enzo Maresca terpaksa menurunkan Josh Acheampong, yang baru memulai kariernya di Liga Primer, bersama Benoit Badiashile yang baru pulih dari cedera panjang. Meski keduanya harus ditarik keluar di babak kedua, mereka berhasil membendung serangan Liverpool yang dipimpin oleh penyerang andal seperti Mohamed Salah dan Alexander Isak.
Kondisi semakin menegangkan ketika Reece James, yang biasanya bermain sebagai bek kanan, harus berperan sebagai bek tengah bersama pemain muda Jorrel Hato. Meski lini belakang Chelsea tampak lemah, mereka berhasil membatasi Liverpool dengan hanya mencetak satu gol. Kekuatan ini menjadi salah satu alasan mengapa kemenangan ini begitu berarti bagi Chelsea, terutama tanpa kehadiran pemain bintang seperti Cole Palmer.
Debut Giorgi Mamardashvili
Bagi Liverpool, pertandingan ini menjadi debut Liga Primer bagi kiper baru mereka, Giorgi Mamardashvili, yang menggantikan Alisson karena cedera. Penampilan Mamardashvili menunjukkan potensi menjanjijkan: ia melakukan dua penyelamatan penting di menit-menit akhir, termasuk satu penyelamatan gemilang terhadap tendangan Estevao. Namun, kesalahan dalam distribusi bola menjadi salah satu faktor yang memicu gol pertama Chelsea. Meski demikian, debutnya di Stamford Bridge melawan tim sekelas Chelsea menunjukkan bahwa ia bisa menjadi pengganti jangka panjang bagi Alisson.
Drama Akhir dan Efeknya
Gol kemenangan Estevao di menit ke-95, hasil dari kerja sama yang apik antara Enzo Fernandez dan Marc Cucurella, menjadi puncak drama pertandingan. Chelsea, yang kini naik ke posisi keenam, menunjukkan karakter dan semangat juang meski menghadapi keterbatasan. Sebaliknya, Liverpool kini tertinggal satu poin dari Arsenal di puncak klasemen, dengan masalah konsistensi yang perlu segera diatasi oleh Arne Slot selama jeda internasional.
Kemenangan ini juga menjadi momen spesial bagi manajer Chelsea, Enzo Maresca, yang bahkan mendapat kartu merah karena selebrasi yang dianggap berlebihan. Asisten manajer, Willy Caballero, menegaskan bahwa kemenangan ini adalah bukti kerja keras tim, terutama dengan komposisi bek yang tidak biasa. Estevao, sebagai pemain muda yang baru direkrut Chelsea, juga mendapat pujian atas kontribusinya yang krusial.
***
Selain untuk mendapatkan tiga poin, pertandingan ini juga sebagai pembuktian Chelsea bahwa mereka mampu bersaing dengan tim terbaik meski tanpa pemain-pemain bintang. Moises Caicedo menegaskan statusnya sebagai salah satu gelandang terbaik di liga, sementara Estevao menunjukkan potensinya sebagai bintang di masa depan. Bagi Liverpool, kekalahan ini menjadi pengingat bahwa bahkan tim juara pun rentan terhadap kesalahan kecil yang bisa mengubah nasib pertandingan. Dengan jeda internasional di depan mata, kedua tim memiliki waktu untuk merefleksikan performa mereka dan mempersiapkan langkah berikutnya dalam persaingan sengit di Liga Primer Inggris.

