Ulid dan Kehidupannya


Membaca novel Ulid karya Mahfud Ikhwan ini, saya jadi mengikuti perkembangan hidup Ulid dari ia kecil sampai lulus SMA. Ceritanya pun sungguh mengalir sehingga saya tidak bosan dan terus penasaran dengan momen yang akan terjadi selanjutnya. Selain itu, karena mengambil latar tempat di pedesaan kecil bernama Lerok, saya jadi teringat tempat tinggal mendiang nenek saya yang juga berada di salah satu desa di Jawa Timur. Di Lerok, terkenal dengan pembuatan gamping dan bengkuangnya; dan pendeskripsian tentang dua hal tersebut sangat baik sehingga saya seperti sedang menyaksikan tutorial membuat gamping dan menanam bengkuang.

Ilustrasi para pekerja sedang memasukkan batu gamping ke dalam lubang pembakaran seperti yang digambarkan di dalam novel Ulid.
(Sumber: antarafoto.com)

Ilustrasi para petani sedang memanen bengkuang. Di dalam novel Ulid, bengkuang merupakan buah kebanggaan masyarakat Lerok.
(Sumber: jatim.antaranews.com)

Untuk konflik yang disajikan di novel ini, salah satunya adalah masalah finansial. Masyarakat di Lerok sudah terbiasa merantau ke Malaysia sebagai jalan terakhir untuk mencari nafkah sejak gamping dan bengkuang mulai sepi peminat. Begitu juga keluarganya Ulid. Sejak kondisi finansial semakin sulit, bapaknya memutuskan untuk pergi ke sana. Ulid yang saat itu sudah remaja dan mulai memikirkan keadaan finansial di rumahnya, juga ikut sedih. Sebab, pekerjaan ibunya yang serabutan dan kiriman uang dari bapaknya yang tidak menentu, menjadi kendala bagi Ulid dan ketiga adiknya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Cita-citanya untuk melanjutkan kuliah pun penuh dengan pertimbangan karena khawatir tidak ada biaya.

Novel yang cukup realistis dalam menggambarkan kondisi ketika seseorang berada di garis kemiskinan dan jauh dari pusat kota serta perhatian pemerintah. Mereka harus memutar otak dalam mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Cita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi pun tak jarang harus dikubur karena kurangnya biaya dan lebih memilih untuk bekerja mencukupi keluarga.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.