Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman

Sumber gambar: goodreads.com

Ketika masih SD sampai SMA, sosok pahlawan Indonesia yang saya kagumi adalah Sukarno karena buku pelajaran sering membahas tentangnya. Ia begitu gagah dan karismatik, sampai-sampai perkataannya bisa sangat memengaruhi masyarakat supaya mereka sadar tentang penindasan para penjajah, baik Belanda maupun Jepang. Lantas, setelah bertambahnya umur dan mendapatkan akses untuk mencari buku bacaan lain, saya jadi berubah haluan dan mengagumi sosok Mohammad Hatta. Untuk kali ini, saya membaca Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman via iPusnas pada November 2022.

Berbeda dengan sahabatnya yang menjadi presiden pertama Indonesia, Bung Hatta merupakan sosok yang idealistis dan benar-benar memikirkan rakyat kecil. Setelah Sukarno dirasa telah menyalahi wewenangnya sebagai presiden, Bung Hatta memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai sang wakil. Bahkan, ketika ia sudah menjadi rakyat biasa, ia tetap memegang idealismenya dalam menjalani hidup. Bisa saja ia menerima jabatan "wah" yang pernah ditawarkan kepadanya dan mendapatkan gaji besar. Melainkan, ia memilih untuk tetap hidup sederhana; bahkan tak jarang untuk membayar tagihan listrik pun sulit.

Selain itu dalam masalah asmara, ia bersumpah untuk tidak menikah sampai Indonesia merdeka. Seperti salah satu kisah di buku ini, diceritakan bahwa Bung Hatta pernah dijodohkan dengan perempuan Belanda semasa ia masih berkuliah di sana, tetapi ia tetap saja cuek dan terkesan tidak tertarik. Berbeda dengan sahabatnya yang memiliki banyak istri. Hehe.

Sebelumnya, saya juga sudah membaca buku karya Bung Hatta berjudul Demokrasi Kita. Dari buku tersebut, saya jadi bisa sedikit memahami pemikirannya tentang bagaimana pemerintahan dan sistem ekonomi seharusnya dijalankan sehingga masyarakat bisa makmur dan hidup berkecukupan. Namun, yah kita sendiri mungkin tahu bahwa sosok seperti Bung Hatta yang dianggap "menentang" kebijakan pemerintah, khususnya ketika Sukarno masih berkuasa, ia jadi seperti tak dihargai. Pemikiran dan pendapatnya pun bahkan tidak didengar, sampai pada akhirnya Sukarno lengser dan digantikan oleh Suharto.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.