Why We Sleep


Sejak memasuki usia dua puluh dua tahun, khususnya ketika mulai mengerjakan skripsi di tahun terakhir perkuliahan, saya jadi sering meremehkan waktu tidur. Tak disangka, kebiasaan tidur di atas pukul dua belas malam jadi terbawa sampai saat ini. Padahal, ketika masih kecil sampai SMA, rasa ngantuk sudah muncul sekitar pukul sembilan malam. Dari kejadian tersebut, saya pun memilih membaca buku ini karena penasaran melihat judulnya yang membahas tentang tidur.

Dan, benar saja. Buku ini memang sangat menambah informasi bagi kita yang masih sering meremehkan kualitas tidur. Sebab, ketika kita bisa mendapatkan tidur yang baik, akan berpengaruh baik juga ke aktivitas dan kesehatan kita. Sebaliknya, ketika kita mengalami kurang tidur, banyak penyakit yang akan menghampiri dan mengurangi produktivitas kita sehari-hari.

Salah satunya yang dibahas adalah setiap orang memiliki waktu tidurnya tersendiri; ada yang disebut morning lark dan night owl. Jadi, produktivitasnya bisa terlihat ketika pada pukul berapa seseorang mulai bangun dan akhirnya memasuki waktu tidur. Selain itu, penulis juga menjelaskan tentang solusi bagaimana seharusnya manusia bisa lebih memperhatikan kualitas tidurnya untuk beraktivitas di tempat kerja, sekolah, atau ketika berkendara. Jika kita masih suka mengabaikan waktu tidur, ternyata dampak yang akan terjadi bisa menimbulkan kematian. Nah, dari penjelasan yang ada di buku ini, saya pun jadi lebih sadar supaya bisa memperbaiki kualitas tidur yang sering saya rasakan supaya bisa berpengaruh baik pada kesehatan.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.