Setelah serial Game of Thrones tamat pada 2019 dan saya merasa kurang puas dengan akhir ceritanya, saya pun memutuskan untuk mulai membaca serial novelnya di tahun ini. Namun, setelah saya cari informasi dan ulasan di internet, ternyata ada prequel dari serial novel tersebut, maka saya memilih untuk membaca A Knight of the Seven Kingdoms terlebih dulu.
Quentin Jacobsen sudah menyukai Margo Roth Spiegelman sejak kecil. Meskipun jarak rumah dan pertemanan mereka yang dekat, tak membuat Q—panggilan Quentin—mengenal Margo dengan baik; bahkan bisa dibilang Margo adalah perempuan misterius baginya.
Mereka pun beranjak remaja dan perasaan Q terhadap Margo tetap sama. Namun, pertemanan mereka tidak sedekat seperti ketika mereka masih kecil. Q lebih dekat dengan Radar dan Ben, sedangkan Margo memiliki lingkaran pertemanannya sendiri. Lalu, suatu malam tanpa diduga sebelumnya, Margo masuk ke kamar Q lewat jendela dan mengajaknya untuk berpetualang melalui sebelas rencana yang telah ia susun; mulai dari membalas perbuatan Jase—pacar Margo—sampai menyusup ke Sea World.
Petualangan tersebut membuat Q terkesan dan berharap pertemanan mereka bisa dilanjutkan di lingkungan sekolah. Namun, harapan tinggal harapan, karena Margo memutuskan kabur dari rumah setelah itu (perbuatan yang sebenarnya sudah pernah dilakukan sebelumnya) dan membuat orang tuanya panik. Untungnya, ia meninggalkan petunjuk yang coba dilacak oleh Q. Hari demi hari dilakukan Q, Radar, Ben, dan belakangan Lacey ikut bergabung untuk membongkar ke mana Margo kemungkinan pergi. Selanjutnya, setelah bukti dan petunjuk telah dikumpulkan oleh Q, mereka pun nekat menyusuri jarak berkilometer-kilometer jauhnya menaikki minivan Q untuk menemukan Margo.
***
Novel yang cukup menarik bagi saya. Meskipun konflik yang disajikan saya rasa biasa, tetapi proses Quentin dkk. dalam mengungkap petunjuk-petunjuk dari Margo yang membuatnya begitu seru. Selain itu, sudut pandang yang dipakai adalah dari Quentin, membuat saya memahami tekadnya yang kuat supaya ia bisa bertemu lagi dengan Margo—karena perasaan suka yang sudah ia miliki sejak dulu—dan berharap bisa mengajaknya pulang dan berpetualang lagi seperti sebelumnya.
Novel berjudul Nadira karya Leila S. Chudori ini bercerita tentang Nadira dan kehidupannya. Namun, kehidupan yang baik-baik saja bisa berubah drastis ketika ada momen yang menyakitkan; dan itu adalah kematian ibunya. Sejak saat itu, Nadira seakan memasuki lubang gelap dan menjadi pemurung karena belum bisa menerima kenyataan yang terjadi. Di samping itu, sebenarnya ada seorang lelaki sekaligus rekan kerjanya yang menyukainya, bernama Tara. Tara sudah mencoba berbagai cara untuk membuat hati Nadira gembira seperti sebelum kematian ibunya, tetapi Nadira tetap saja menganggap perlakuan tersebut biasa saja dan terkesan tak berarti.