Manchester United merupakan klub sepakbola yang memiliki banyak prestasi dan sejarah. Selain itu, memiliki banyak sekali fans yang bertebaran di setiap negara; salah satunya gue. Sejak kapan gue menjadi pendukung MU, bisa dilihat di postingan ini.

Melihat performa MU di musim sebelumnya─setelah Sir Alex pensiun dan digantikan oleh David Moyes─emang kurang begitu baik, walaupun gue merasa kalau mereka sudah berusaha dengan maksimal. Menjuarai Community Shield melawan Wigan Athletic di awal musim, para fans dan pemain optimistis kalau pada musim itu MU bisa menjuarai kompetisi Liga Inggris dan kompetisi lainnya di bawah pimpinan David Moyes. Tapi setelah kompetisi berjalan, ternyata MU banyak mengalami kekalahan sehingga di akhir musim MU terpuruk di peringkat tujuh Liga Inggris. Akhirnya di musim 2013/14, MU pun gak mendapatkan gelar apa-apa (Community Shield gak dihitung).

Libur panjang yang sedang gue jalani saat ini memang tidak selamanya menyenangkan, terkadang kalau gue hanya melakukan hal yang itu-itu saja, seperti makan dan tidur, akan menjadi membosankan. Entah mengapa saat SMA dulu ketika libur semester hanya berdurasi dua minggu, gue merasa itu terlalu cepat; tapi ketika sekarang gue memiliki libur yang berdurasi dua bulan, ternyata terasa lama. Labil memang.

Sejenak gue berpikir, kata “lama” yang dirasakan oleh seseorang itu ternyata relatif, tergantung kegiatan yang dilakukannya. Maksudnya, ketika seseorang melakukan kegiatan atau pekerjaan seharian penuh, kemungkinan besar yang dirasakannya adalah waktu bergerak begitu cepat; apalagi kegiatan yang dilakukannya itu dirasa menyenangkan. Sebaliknya, ketika seseorang hanya berdiam diri setiap hari, gak ada kerjaan, kemungkinan besar waktu yang dirasakannya bergerak begitu lambat.

Terus, liburan enaknya ngapain ya?

Pergi ke tempat wisata? Bosen (sebenarnya lagi gak ada uang sih. Hehe).

Jalan-jalan berdua sama pacar? Ternyata si pacar udah punya janji jalan sama pacarnya (lah, gimana?).

Tenonet... tenonet... tenetnonet... nonetnet. Tiba-tiba suara Hp membangunkan gue dari tidur di pagi hari. Saat itu adalah hari Sabtu, hari di mana gue gak ada jadwal kuliah. Jadi sehabis shalat Subuh, gue sering tidur lagi.

Setelah gue melihat ke layar ponsel, ternyata Nyokap yang menghubungi gue. 

“Assalamualaikum.”

Dengan nada yang masih sedikit ngantuk, gue menjawab,

“Waalaikumsalam, Bu. Ada apa?”

“Ibu cuma mau ngasih kabar, kalau teman SMP sekaligus SMA kamu, Lidya (bukan nama sebenarnya), sudah menikah dan mengadakan resepsi pernikahannya hari ini. Kamu mau datang ke sana?” kata Nyokap dengan begitu jelas.

“Hah?! Menikah? Kapan, Bu? Wah, gak nyangka, ternyata teman yang dulu suka ngerjain PR bareng, pulang sekolah bareng, sekarang udah menikah.” Gue berkata sambil bangun dari kasur kamar kos karena merasa terkejut dan bahagia dengan berita tersebut.

“Iya, jadi gimana? Kamu mau datang ke acara pernikahan Lidya?” tanya Nyokap di seberang sana.