Harry Maguire si Pemain Tangguh

Harry Maguire melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Liverpool, saat Manchester United bertandang ke Anfield, Minggu (19/10/2025).
(Sumber gambar: x.com/HarryMaguire93)

Kemenangan Manchester United atas Liverpool di Anfield pada Minggu (19/10/2025) menjadi momen berkesan karena akhirnya pasukan Setan Merah mampu mengakhiri puasa kemenangan mereka di stadion tersebut sejak 2016; serta menyoroti ketangguhan mental seorang pemain yang sering menjadi sasaran kritik: Harry Maguire. Di tengah kabar tentang performa yang kurang konsisten dari tim asuhan Ruben Amorim, Maguire muncul sebagai pahlawan dengan mencetak gol kemenangan yang memastikan tiga poin untuk MU. Tak ingin ketinggalan untuk menikmati momen ini, saya pun akan membahas peran krusial Maguire pada pertandingan tersebut serta mental tangguhnya yang menjadi simbol penebusan dan inspirasi.

Peran Maguire pada kemenangan ini tak bisa dipisahkan dari atmosfer pertandingan yang penuh ketegangan. Setelah Cody Gakpo berhasil menyamakan kedudukan untuk Liverpool, Anfield pun bergemuruh, dan MU mulai terlihat goyah menghadapi serangan dari tim tuan rumah. Namun, Maguire (yang berposisi sebagai bek tengah) menjalankan dua peran sekaligus: bertahan dengan solid dan juga berkontribusi dalam serangan. Golnya datang dari sundulan yang berasal dari umpan silang Bruno Fernandes. Momen ini sangat penting karena Maguire menunjukkan bahwa ia telah pulih, baik secara fisik maupun mental, sehingga berhasil membalikkan pandangan negatif terhadap dirinya menjadi sebuah kemenangan yang membanggakan. Selain itu, perannya semakin terlihat jelas ketika ia tetap berada di lapangan meskipun sempat terlihat akan digantikan; Amorim mengubah rencana penggantiannya setelah gol penyama dari Liverpool, memberi kesempatan bagi Maguire dan Fernandes untuk bekerja sama dalam serangan yang menentukan. Tak hanya itu, Maguire juga terlibat dalam distribusi bola dari belakang, seperti saat ia melakukan pertukaran sundulan dengan Virgil van Dijk yang akhirnya berujung pada gol pembuka MU oleh Bryan Mbeumo. Ini menunjukkan bahwa perannya bukan hanya sebagai pencetak gol, melainkan juga sebagai pilar stabilitas yang membantu MU beradaptasi dari permainan langsung menjadi penguasaan bola melalui umpan panjang dari kiper Senne Lammens.

Lebih lanjut, mental tangguh Maguire menjadi inti dari kisah kemenangan ini. Sebagai pemain yang pernah merasakan tajamnya kritik dari suporter, warganet, dan media massa (yang mempertanyakan posisinya di klub), Maguire telah menciptakan proses penebusan yang luar biasa. Sembilan bulan lalu, juga di Anfield, ia melewatkan peluang emas di menit akhir yang bisa memenangkan pertandingan. Namun, di laga kali ini, ia membalikkan keadaan dengan gol yang ia yakini akan lolos dari VAR, berbeda dengan musim sebelumnya. Perayaannya pun mencerminkan ketangguhan ini: setelah mencetak gol, ia melakukan knee-slide di depan suporter Liverpool, lalu berlari ke arah suporter MU untuk selebrasi bersama. Mental ini tidak hanya bersifat pribadi; ia mencerminkan semangat tim di bawah Amorim, yang memilih untuk "mengikuti insting" dalam pemilihan pemain, termasuk menurunkan Maguire dan Matheus Cunha sebagai starter meskipun ada keraguan atas keputusan tersebut.

Akhirnya, peran dan mental tangguh Maguire ketika mengalahkan Liverpool di Anfield merupakan pembuktian di tengah kabar ketidakkonsistenan performa Manchester United. Kemenangan ini, mirip dengan keberhasilan melawan Manchester City tahun lalu, memberikan dorongan kepercayaan pada metode Amorim dan mengubah pandangan tim yang dianggap lemah menjadi penuh semangat. Maguire pun menjadi contoh bahwa ketangguhan mental adalah kunci untuk sukses di level tertinggi. Di stadion yang kini memajang plakat 20 gelar Liga Inggris milik Liverpool (sama dengan milik MU), kemenangan ini menegaskan bahwa Maguire merupakan simbol harapan bagi MU untuk bangkit dan bersaing kembali di papan atas.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.