Kemenangan Chelsea di Liga Konferensi

Chelsea berhasil meraih trofi Liga Konferensi musim 2024/25 setelah mengalahkan Real Betis dengan skor 1-4.
(Sumber gambar: x.com/Conf_League)

Chelsea berhasil meraih gelar Liga Konferensi dengan mengalahkan Real Betis 1-4 di Wroclaw pada Rabu malam (28/05/2025). Kemenangan ini bukan hanya tentang trofi, melainkan juga menandai pencapaian bersejarah bagi klub asal London tersebut. Chelsea kini menjadi tim pertama dan satu-satunya yang telah memenangkan semua trofi UEFA: Liga Champions, Liga Europa, Piala Super, Piala Winners (yang kini sudah tidak ada), dan Liga Konferensi. Trofi ini juga menjadi yang pertama bagi Chelsea di bawah kepemilikan konsorsium Todd Boehly-Clearlake, yang mengambil alih klub tiga tahun lalu, sekaligus membungkam kritik setelah mereka dijuluki "billion pound bottle jobs" akibat kekalahan di final Piala Carabao tahun lalu.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan dimulai dengan tempo cepat, dan Real Betis berhasil unggul lebih dulu pada menit kesembilan. Isco, yang tampil luar biasa di babak pertama, menguasai bola di tepi kotak penalti Chelsea sebelum mengoper ke Abde Ezzalzouli. Ezzalzouli kemudian menggiring bola dengan kaki kirinya dan melepaskan tendangan keras ke gawang Chelsea. Gol ini berawal dari kesalahan Malo Gusto, yang gagal menjalankan perannya dengan baik. Meski tertinggal, Chelsea berhasil memperbaiki permainan di babak kedua. Cole Palmer menjadi kunci dengan mengirimkan umpan silang yang disundul Enzo Fernandez untuk menyamakan kedudukan. Palmer kembali beraksi di menit ke-70, memberikan assist kepada Nicolas Jackson yang menyundul bola ke gawang. Jadon Sancho menambah gol ketiga pada menit ke-83 dengan aksi individu yang brilian, dan Moises Caicedo menutup kemenangan dengan gol di masa injury time.

Penampilan Pemain Kunci

Isco menjadi bintang di babak pertama untuk Betis, menciptakan peluang dan mengganggu pertahanan Chelsea dengan visi dan ketenangannya. Namun, pengaruhnya menurun di babak kedua, dan Cole Palmer mengambil alih kendali permainan dengan dua assist krusial. Di sisi lain, Malo Gusto mengalami kesulitan besar di babak pertama. Ia sering kehilangan bola dan menjadi penyebab gol pembuka Betis. Tidak mengherankan, pelatih Enzo Maresca menggantinya dengan Reece James di babak kedua, sebuah keputusan yang disambut sorak sorai suporter Chelsea.

Faktor Taktis

Betis berhasil mengobrak-abrik permainan Chelsea di babak pertama dengan pressing cerdas. Alih-alih mengejar bola secara agresif, mereka bergerak bersama untuk memblokir jalur umpan Chelsea, memaksa tim asuhan Maresca bermain terburu-buru dan melakukan kesalahan. Gol Ezzalzouli tercipta setelah Pablo Fornals mengintersep umpan buruk Gusto, yang kemudian dimanfaatkan Isco untuk memberikan assist. Namun, di babak kedua, Chelsea bangkit berkat kombinasi pergantian pemain dan kelelahan Betis. Reece James tampil lebih tenang dibandingkan Gusto, sementara Betis kehilangan intensitas pressing mereka. Hal ini memberi ruang bagi Palmer dan Fernandez untuk mendominasi permainan.

Makna Kemenangan bagi Chelsea

Kemenangan ini memiliki makna besar bagi Chelsea. Selain melengkapi koleksi trofi UEFA mereka, trofi ini menjadi bukti bahwa tim dengan rata-rata usia termuda di Liga Primer Inggris mampu meraih kemenangan bersama. Bagi pelatih Enzo Maresca, kompetisi ini adalah medali pertama dan bukti keberhasilannya, terutama setelah kritik atas lima perubahan starting XI yang gagal di babak pertama. Suporter Chelsea kini bisa dengan bangga menyanyikan "we’ve won it all" di Stamford Bridge musim depan.

Dampak Kekalahan bagi Betis

Bagi Real Betis, kekalahan ini terasa menyakitkan. Mereka hanya berjarak 45 menit untuk membuktikan pencapaian terbesar dalam sejarah klub yang berusia 118 tahun. Namun, motto klub mereka, "Viva el Betis manquepierda" (Hidup Betis, meski kalah), mencerminkan sikap mereka dalam menerima kekalahan dengan senyuman. Meski ada penyesalan, tim asuhan Manuel Pellegrini sudah memberikan segalanya di kompetisi ini.

***

Kemenangan ini menjadi awal yang menjanjikan bagi Chelsea di bawah Enzo Maresca dan kepemilikan baru. Meski menghadapi tantangan di babak pertama, mereka mampu beradaptasi dan menunjukkan potensi menjanjikan untuk penampilan di berbagai kompetisi musim depan. Bagi Betis, kekalahan ini adalah bagian dari perjalanan panjang yang layak mereka banggakan.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.