Setelah Menonton Serial 'Breaking Bad'

Poster Breaking Bad yang menampilkan Walter White sedang duduk di dalam tempat tersembunyi di mana ia menjadi "koki" metamfetamin.
(Sumber: imdb.com)

Karena saya sering melihat ulasan positif tentang serial TV Breaking Bad di internet, saya pun penasaran dan memutuskan untuk menontonnya pada pertengahan Desember tahun lalu. Sekitar sebulan kemudian, pada 12 Januari ini saya selesai menamatkannya. Benar saja, keputusan saya untuk menonton serial ini adalah hal yang tepat karena dari lima musim (62 episode) yang ditayangkan, semua episodenya "berisi" dan saling berkaitan. Selain itu, perkembangan karakter dari setiap tokohnya juga sangat seru untuk diikuti.

Serial ini memiliki tokoh utama bernama Walter White, seorang guru Kimia di sebuah SMA yang bertransformasi menjadi "koki" metamfetamin (setelah ia mencari tahu bahwa bisnis narkoba sangatlah menguntungkan). Ia ditemani Jesse Pinkman, mantan siswanya di SMA, yang mengetahui tentang seluk beluk dunia narkoba; mulai dari produksi sampai penjualan. Lalu, dari kedua tokoh tersebut, serial ini dengan menarik membedah kompleksitas hubungan manusia dan dilema moral yang muncul saat mereka dihadapkan dengan masalah yang saling bersinggungan antara keluarga, persahabatan, harga diri, dan usaha mencapai kesuksesan finansial.

Ikatan keluarga

Cuplikan yang menampilkan Walter White sedang makan bersama keluarganya.
(Sumber: facebook.com/BreakingBad)

Breaking Bad memiliki tema dominan tentang eksplorasi dari dampak tindakan seseorang terhadap keluarganya. Kisah awal Walter White yang nekat memasuki dunia kriminal dimotivasi oleh kepeduliannya yang tulus kepada masa depan finansial keluarganya. Sebab, setelah ia didiagnosis mengidap kanker paru-paru stadium akhir dan menghadapi kesulitan finansial, ia melihat bisnis narkoba sebagai cara cepat untuk mengamankan stabilitas finansial keluarganya jika ia meninggal. Namun, niat baik dengan cara yang salah membuatnya harus menerima konsekuensi yang berbahaya setelah ia semakin dalam menggeluti bisnis haram ini.

Dari masalah tersebut menjadi penanda bahwa ikatan keluarga yang dulu harmonis, ketika ada salah satu anggotanya yang menyalahi moral yang telah disepakati, membuat ikatan tersebut semakin lama semakin merenggang. Bisnis narkoba Walter yang awalnya disembunyikan dengan rapi, secara perlahan mulai terkuak dan membuat keselamatan istrinya, Skyler, beserta kedua anak mereka berada dalam bahaya. Kepercayaan Skyler terhadap suaminya pun semakin terkikis seiring berjalannya waktu. Begitu juga dengan terputusnya hubungan Walter dengan adik iparnya (Marie Schrader) beserta suaminya (Hank Schrader) yang berprofesi sebagai DEA (Drug Enforcement Administration [Badan Narkotika AS]).

Membentuk persahabatan

Sosok Walter White dan Jesse Pinkman yang menjadi dua tokoh utama di Breaking Bad.
(Sumber: Netflix.com)

Serial ini juga mengeksplorasi tentang persahabatan dalam dimensi yang berbeda, menyerupai dinamika hubungan ayah dan anak. Walter, didorong rasa bangga dan sifat kebapakaannya, membuatnya jadi sosok protektif terhadap Jesse. Pada saat yang sama, Jesse yang sudah tidak dianggap oleh orang tua kandungnya (akibat perbuatan kriminalnya yang seringkali membuat mereka malu), merindukan figur yang suka memberikan perhatian dan bimbingan dari sosok Mr. White (panggilan Jesse kepada mantan guru SMA-nya ini). 

Selain itu, di sepanjang cerita, persahabatan antara Walter dan Jesse diuji oleh serangkaian pengkhianatan dan dilema moral. Setelah Walter terlalu mendalami peran alter egonya yang bernama Heisenberg, ia berubah menjadi sosok yang kejam dan tanpa belas kasih. Ia tidak akan ragu membunuh siapa saja yang menghalangi rencananya untuk terus memperlancar bisnis narkobanya. Nah, dari sikapnya tersebut, membuat Jesse tidak sejalan dengan prinsip Walter. Ketegangan dan konflik pun terjadi antara mereka berdua. Walaupun begitu, secara konsisten serial ini menggambarkan momen pengorbanan dan kesetiaan dari sosok Walter White dan Jesse Pinkman.

Harga diri

Ciri khas Heisenberg adalah memakai kacamata hitam dan topi hitam. Dari alter ego ini, Walter White mulai membangun bisnis narkobanya.
(Sumber: ew.com)

Walter White merupakan sosok yang sangat menjaga harga dirinya dan tidak ingin dianggap rendah orang lain, termasuk ketika ia menghadapi kesulitan finansial setelah divonis mengidap kanker paru-paru. Sebenarnya bantuan finansial datang dari teman-teman terdekatnya yang sudah sukses, tetapi ia tidak mau menerima bantuan tersebut dan lebih memilih mencari uang dengan caranya sendiri. Tak disangka, ternyata ia menemukan jalan untuk berbisnis narkoba karena dirasa akan membuatnya banyak uang dalam waktu sebentar; dan mendapatkan kembali kendali serta dominasi terhadap orang-orang di sekitarnya. Alter egonya yang bernama Heisenberg menjadi sosok mengerikan dan disegani di dunia kartel narkoba, menandakan perwujudan kebanggaan Walter terhadap dirinya.

Harga diri, meskipun merupakan motivasi terbesar, terbukti menjadi pedang bermata dua. Sebab, perkembangan karakter Walter dari sosok lemah dan penuh pertimbangan moral menjadi sosok angkuh dan kejam, mengakibatkan dirinya sering berkonflik dengan rekan dan musuhnya. Penolakannya untuk mengakui kesalahannya sendiri dan berkompromi dengan situasi yang mendesak, menjadi efek bagi peristiwa tragis yang terjadi kepada orang-orang terdekatnya. Hal itu menandakan bahwa ketika seseorang terlalu berlebihan dalam membanggakan dirinya sendiri, bisa menjadi kekuatan yang malah merusak hubungan dan membutakan individu terhadap konsekuensi tindakan yang ia lakukan.

Semua ini demi uang

Skyer dan Walter White sedang menatap tumpukan uang hasil berbisnis narkoba.
(Sumber: money.cnn.com)

Faktor ekonomi sering menjadi masalah hidup bagi kebanyakan orang di dunia ini. Akibat kesulitan finansial dan tuntutan hidup yang mendesak, tak jarang membuat orang nekat mencari uang dengan cara apa pun. Begitu juga dengan Walter White yang masuk ke dunia kriminal. Daya tarik dari bisnis narkoba yang dirasa cepat menguntungkan sehingga ia bisa mengumpulkan banyak uang untuk keluarganya, mendorongnya untuk menerobos batas moralnya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, menjadi jelas bahwa mengejar kekayaan dengan cara yang "kotor", malah membuat sebanyak apa pun uang yang didapatkan, hidup terasa semakin tidak tenang dan bahkan kehilangan orang-orang yang dicintai.

***

Breaking Bad merupakan serial TV yang mengeksplorasi kompleksitas dari hubungan keluarga, persahabatan, harga diri, dan uang secara luar biasa. Selain itu, serial ini membuat kita jadi merefleksikan kompleksitas hubungan antarmanusia dan dilema moral yang muncul saat seseorang dihadapkan dengan godaan kekayaan finansial dan kekuasaan. Melalui perkembangan karakter Walter White, kita jadi bisa menyoroti tema-tema yang saling berkaitan dan efeknya yang besar dari pilihan yang ia buat. Pada akhirnya, Breaking Bad menjadi pengingat bagi kita bahwa mengejar kekayaan semata sebagai usaha menjaga harga diri, bisa berdampak buruk bagi orang-orang sekitar dan rusaknya moral seseorang.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.