Cinta adalah...

Sumber gambar: pexels.com

“Apa itu cinta?” pertanyaan tersebut sering melintas di pikirannya.

Banyak sekali definisi tentang “cinta” itu sendiri. Salah satunya, jika ia melihat ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ia akan mendapatkan arti bahwa cinta adalah suka sekali atau sayang benar. Namun, semakin ia memahami arti “cinta”, ternyata bisa bermakna luas.

Lantas, benarkah begitu? Ya, menurutnya, karena cinta pun bisa memiliki kategori sendiri-sendiri. Maksudnya, cinta itu bisa bermakna cinta kepada diri sendiri, cinta kepada orang tua, cinta kepada makhluk hidup, cinta kepada alam, dan lain sebagainya.

“Jadi, cinta itu apa?” tanyanya sekali lagi pada dirinya sendiri.

Setelah merenung sejenak dan merasakan kejadian-kejadian selama ini secara langsung, ia pun berkesimpulan bahwa...

Cinta adalah doa diam-diam dari ibunya. Begitu juga dengan garis-garis yang muncul di wajah sang ibu karena harus berpikir keras untuk mencari jalan membiayai pendidikannya.

Cinta adalah tangan kasar ibunya. Tangan yang sama bekerja seperti buruh bangunan untuk memberinya makan, memberinya kebahagiaan, dan memberinya kehangatan. Yang kemungkinan besar sering ia lupakan karena terlalu fokus bermesraan dengan ponselnya untuk bertegur sapa kepada orang asing di dunia maya.

Cinta adalah lingkar hitam yang muncul di mata ibunya. Yang berusaha tidak ketiduran sampai larut malam demi menunggu kepulangannya. Yang cemas dengan keselamatannya di luar sana, sementara mungkin ia sedang seru menghabiskan waktu dengan orang-orang yang ia anggap keren dan kekinian.

Cinta adalah tubuh lemah ibunya. Yang sudah bangun sebelum matahari terbit, untuk mempersiapkan sarapannya, menyiapkan segala keperluannya, dan memasak air hangat supaya ia tak merasa kedinginan di pagi hari.

Cinta adalah perut lapar ibunya. Yang menahan diri untuk makan, karena siapa tahu, anaknya di luar sana juga belum makan dan berharap ia akan suka dengan makanan yang sang ibu masak dengan tulus ketika ia sampai di rumah.

Cinta adalah maaf ibunya yang tak terbatas. Sebanyak apa pun si anak mengabaikannya. Sebanyak apa pun si anak melupakannya.

Cinta terkadang tak membutuhkan kata-kata indah untuk membuktikannya, tetapi dengan perbuatan tulus yang selalu ditunjukkan. Dan, itu adalah ibunya.
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.