Di volume pertama ini, Peter Parker mulai berpikir tentang tanggung jawab dari kekuatan laba-labanya setelah Ben Parker tewas oleh perampok (secara tidak langsung akibat egoisme Peter Parker yang sengaja membiarkan perampok tersebut lewat begitu saja sebelumnya). Namun, di sisi lain, ada J. Jonah Jamesson yang menganggap bahwa Spider-Man adalah penjahat yang harus disingkirkan dari New York. Padahal, Spider-Man-lah yang telah menyelamatkan nyawa anaknya ketika anaknya mengalami kerusakan mesin saat berada di dalam roket.
.png)
Panel yang menunjukkan bahwa J. Jonah Jameson menuduh Spider-Man karena dianggap menerobos markas militer AS, padahal Spider-Man telah menolong anak J. Jonah Jameson.
Selain itu, penjahat pertama yang ditampilkan di sini adalah Chameleon yang bisa menyamar menjadi siapa saja. Ia berasal dari Uni Soviet dan ingin mencuri dokumen rahasia pertahanan misil dari Amerika Serikat. Mengetahui Spider-Man sedang galau karena keadaan finansial—yang sebelumnya mencoba bergabung dengan Fantastic 4 tetapi ditolak—, Chameleon menjebaknya untuk bertemu. Lantas, Chameleon pun menyamar menjadi Spider-Man dan berhasil mencuri dokumen rahasia tersebut. Para polisi menganggap Spider-Man yang menjadi biang keladi pencurian itu. Mengetahui kejadian itu, Spider-Man tidak terima dan akhirnya mengejar Chameleon sehingga ia berhasil menghajarnya dan ditangkap oleh para polisi.
.png)
Panel yang menampilkan Chameleon sebagai musuh pertama Spider-Man.
Dari komik edisi pertama The Amazing Spider-Man ini, saya jadi bisa merasakan gejolak hati Peter Parker ketika ia mulai menjadi pahlawan super. Ia harus bisa sabar dan menahan emosi ketika masyarakat yang ditolongnya malah cenderung mencurigai, bahkan menganggapnya sebagai manusia bertopeng yang tak tahu aturan. Selain itu, kondisi finansialnya yang semakin menipis akibat kematian Ben Parker, membuat Peter bertekad untuk ikut mencari uang dengan kekuatannya.
