Membaca Novel 'It' Karya Stephen King


Sejauh ini, novel It karya Stephen King adalah novel terpanjang yang saya baca di 2023 ini. Sebelumnya, saya sudah menonton adaptasi filmnya yang dirilis pada 2017 silam. Namun, karena saya penasaran dengan novelnya, jadilah saya memutuskan untuk membacanya.

Ya, benar saja. Ternyata versi novelnya memang lebih luas dalam mendeskripsikan tentang latar belakang karakter-karakternya dan kota terkutuk di mana mereka tinggal bernama Derry. Bill Denbrough, Beverly Marsh, Ben Hanscom, Richie Tozier, Eddie Kaspbrak, Stan Uris, dan Mike Hanlon harus menghadapi ketakutan mereka masing-masing akibat ulah Pennywise si makhluk seram misterius berbentuk badut dan dijuluki "It" oleh mereka. Berawal dari kematian adik Bill, Georgie Denbrough, yang tangan kanannya dimakan Pennywise saat Georgie sedang bermain perahu kertas di luar rumah, membuat Bill dkk. harus menyelidiki kematian janggal yang dialami Georgie dan anak-anak lainnya.

Novel ini memiliki dua alur kisah, yaitu ketika mereka masih remaja dan dewasa. Sedangkan di bagian yang sudah dewasa, kisah dimulai saat Mike Hanlon menghubungi mereka satu per satu untuk datang ke Derry karena aksi It kembali lagi setelah 27 tahun berlalu. Dari lima orang yang dihubungi Mike, yang tidak bisa datang adalah Stan karena ia bunuh diri setelah teringat kembali tentang It yang menghantui masa remajanya. Lantas, ketika hanya mereka berenam yang berhasil bergabung, mereka pun menyusuri kembali kejadian-kejadian janggal yang terjadi di Derry. Mereka juga berencana untuk membunuh It selamanya sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi.

***

Salah satu kelebihan novel It terletak pada pengembangan karakternya. King sangat berhati-hati dalam menceritakan masa lalu mereka—yang tergabung dalam grup bernama The Loser's Club—dengan memberi mereka kepribadian, latar belakang, dan konflik yang berbeda. Ikatan mereka sangat kuat karena disatukan oleh trauma yang mereka alami semasa kecil. Lantas, reuni yang mereka lakukan saat dewasa merupakan bukti dari efek jangka panjang pengalaman horor tersebut.

Karena memakai dua periode waktu yang berbeda, memungkinkan King menjelajahi perkembangan karakter sambil mempertahankan misteri dan ketegangan yang para karakternya rasakan. Kengerian dalam It tidak semata-mata bergantung pada kesadisannya, melainkan pada teror psikologis ketika menghadapi ketakutan terdalam dan menghadapi kegelapan yang ada di dalam dan luar diri manusia.

Ilustrasi sosok Pennywise dengan ciri khasnya memegang balon merah, seperti yang digambarkan di dalam novel It. 
(Sumber: wallpapers.com)

Pennywise, tokoh antagonis yang bisa berubah bentuk, merupakan sebuah gambaran bahwa kejahatan bukan hanya berasal dari kekuatan eksternal, tetapi sesuatu yang bisa muncul dalam diri perseorangan atau kelompok. Konsep makhluk jahat yang digambarkan di sini dan suka memangsa ketakutan anak-anak membuat imajinasi saya jadi menegangkan, dan King secara pintar menggunakan kengerian supernatural tersebut untuk mengomentari isu-isu di dunia nyata seperti perundungan (bullying), trauma masa kecil, dan kekerasan seksual.

Dengan halaman yang mencapai lebih dari seribu, It bisa menjadi pengalaman membaca yang menarik sekaligus menegangkan. Meskipun beberapa pembaca mungkin menganggap bagian-bagian tertentu berjalan lebih lambat, dunia fiksi yang detail dan eksplorasi kehidupan karakter yang ditulis King berkontribusi pada kedalaman dan emosional novel tersebut.

Bisa disimpulkan, It karya Stephen King adalah novel horor yang membuat pembacanya bisa merinding dan menggugah pikiran karena bisa menggali aspek psikologis dan emosional dari ketakutan manusia. Karakternya yang kompleks, kisahnya yang dikemas dengan apik, dan membahas tentang tema universal menjadikannya novel yang ikonik dalam genre horor. Selain itu, karena jalan ceritanya yang panjang dan ada peristiwa pembunuhan atau adegan seksual yang eksplisit, kemungkinan bakal kurang cocok bagi kamu yang tidak menyukai hal-hal tersebut. Namun, jika kamu mau mencoba sesuatu yang baru, It bisa mengajak pembacanya menelusuri perjalanan tak terlupakan menuju jantung kegelapan.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.