The Courage to Be Disliked


Buku berjudul The Courage to be Disliked ini disusun dengan format tanya-jawab antara si pemuda (youth) dengan filsuf (philosopher). Si pemuda yang sering mengalami ketidakpuasan hidup, memilih untuk sering mendatangi sang filsuf untuk bertukar pikiran, bahkan si pemuda tak ragu membantah jika ada pernyataan yang kurang disetujui atau dirasa tidak memuaskan. Namun, sang filsuf secara perlahan memberikan penjelasan dengan jelas supaya si pemuda bisa memahami keseluruhan yang ia sampaikan.

Beberapa penjelasan yang dijelaskan oleh sang filsuf adalah tentang penerimaan diri ketika dunia terasa tidak memihak kita; tentang bagaimana seharusnya seseorang berkontribusi kepada masyarakat; tentang menjalani hidup sekarang, bukan menyesali kehidupan masa lalu dan membayangkan masa depan; dan tentang hidup yangsecara umumsebenarnya tidak ada maknanya, melainkan kita sendirilah yang memberikan makna kepada hidup ini.

Saya pun sebagai pembaca memang harus pelan-pelan meresapi setiap pernyataan dari sang filsuf. Sebab, apa yang ia katakan berasal dari psikologi Adlerian yang memang kurang populer bagi kebanyakan orang. Dengan demikian, membaca buku ini menambah wawasan baru bagi saya tentang bagaimana sebaiknya kita menjalani dan memaknai proses hidup yang terkadang memang tidak sesuai dengan harapan.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.