Aktivitas gue di kampus yang hanya tinggal menyusun skripsi, membuat gue ingin “kabur” sejenak untuk itu. Maksud kabur di sini adalah meninggalkan hal-hal yang berkaitan dengan skripsi dan pergi sementara ke tempat yang bisa menyegarkan otak supaya bisa kembali beraksi. Ya, ternyata menyusun BAB I, II, III, dan IV gak semudah mengetik kata-kata tersebut. Gue harus benar-benar bisa menguasai teori dan membuat alasan yang kuat tentang objek yang dipilih sebagai penelitian. Setelah semua bisa dikuasai, baru deh gue siap menyusun penelitian yang dibahas di BAB III. Sekilas info, objek yang gue teliti adalah film berjudul The Equalizer menggunakan teori dari Vladimir Propp.
Duh, sudah ya membahas tentang skripsi, kan gue mau “kabur” sejenak dari itu.
Dan, dengan cara apa gue “kabur”?
Jadi, pada April 2016 lalu, saat gue sedang berkumpul bersama teman-teman kelompok KKN (cerita tentang pembentukan kelompok KKN, pernah gue tulis di sini) untuk membahas buku laporan pasca kegiatan KKN yang belum selesai, setelah itu kami juga berencana untuk berlibur bersama ke daerah yang ada tempat wisatanya. Setelah dibicarakan secara bermusyawarah, akhirnya Garut menjadi tempat destinasi kami. Kami memilih Garut karena salah satu teman kami, Anissa, memiliki saudara di sana─tepatnya rumah neneknya─sehingga masalah tempat menginap selama beberapa hari sudah bisa diatur olehnya. Dia juga sudah punya beberapa rekomendasi tempat wisata yang bisa kami kunjungi, yaitu Gunung Papandayan dan Kebun Teh (yang gue lupa nama daerahnya). Oke, karena rencana untuk berjalan-jalan sudah matang, kami tinggal memilih tanggal keberangkatan.
Di grup Whatsapp, kami bermusyawarah untuk menentukan tanggal keberangkatan. Berbagai pendapat dimasukkan, sehingga setelah semua setuju, diputuskan bahwa tanggalnya adalah 18 Mei 2016.