Di Malam yang Tahunnya Segera Menjadi Baru
- January 05, 2016
- By Agung Wicaksono
- 2 Comments
Seandainya saja saat itu gue sedang berada di Mars, gue pasti sedang bingung mau melakukan apa di sana. Untungnya, gue sedang berada di Bumi bersama milyaran manusia lainnya yang memang sudah ditakdirkan tinggal di sana untuk mengetahui bahwa keesokan hari, tahun 2015 segera berganti menjadi 2016.
Ya, kembang api dan terompet adalah dua benda yang gak terpisahkan dalam perayaan tahun baru. Mereka yang mempunyai banyak uang, gak akan ragu membeli banyak kembang api untuk dinyalakan saat jarum panjang dan pendek jam berada di nomor 12 tengah malam dan itu berarti adalah tanda bahwa tahun telah berganti menjadi tahun yang baru. Bagi yang tinggal di kota besar, kebisingan akan sangat terasa dari ledakan kembang api, sehingga yang sedang sakit gigi diharapkan untuk pindah sebentar ke tengah hutan supaya bisa melihat kembang api dari atas pohon. Eh, bukan, supaya kepala dan giginya gak bertambah sakit maksudnya.
Jadi, dari penjelasan di atas, gue mau bercerita tentang perayaan tahun baru yang gue rasakan selama sepuluh tahun belakangan ini karena kalau tigapuluh tahun ke belakang, diri gue masih berbentuk angan-angan. Oke, langsung aja ya!