Sudah sekitar dua minggu gue menjadi mahasiswa. Dari dua minggu itulah gue sudah lumayan banyak menemui kejadian-kejadian yang bisa dibilang “unik” di dalam kelas. Sebenarnya gue bisa mengalami kejadian seperti itu karena teman-teman gue yang kebanyakan punya sifat dan karakter yang beragam. Mulai dari salah satu teman gue (cowok) yang sebut saja bernama Edi. Dia suka dihubung-hubungkan oleh teman-teman gue di kelas sebagai jelmaan Sasuke (salah satu tokoh di animasi Naruto) karena model rambutnya itu yang dianggap mirip dengan karakter tersebut. Model rambutnya doang, lho. Selain itu, kebiasaan dia ketika di dalam kelas yang sering memainkan rambut dengan memutar-mutarkannya menggunakan jari, menjadi hiburan tersendiri bagi orang-orang yang melihatnya.
Tapi yang mau gue ceritakan kali ini bukanlah si Edi, melainkan salah satu teman gue (cowok) juga yang bisa gue anggap “istimewa” daripada teman-teman gue lainnya di kelas. Bukan, dia sama sekali bukan salah satu penggila girlband Cherry Belle. Tapi gue bisa bilang dia “istimewa” karena sifat dan karakter yang dia punya.
Sebut saja namanya "Mawar". Ehh tunggu deh, dia kan cowok, masa dipanggil “Mawar”. Kesannya dia tuh kayak salah satu korban salah pergaulan yang tertangkap razia di warung remang-remang. Oke, gue ganti namanya jadi lebih keren. Panggil saja dia... Re... ah, iya... "Paijo". Dia adalah cowok biasa yang mempunyai imajinasi luar biasa yang mulai semester satu ini menjadi teman kelas gue. Dia ini orang yang super-duper-hiper-aktif banget kalau urusan kuliah. Ya benar, dalam setiap matakuliah, dia selalu menjadi mahasiswa yang menonjol. FYI, dia itu gak akan pernah melewatkan pertanyaan dari dosen begitu saja. Setiap kali dosen mengajar dan memberikan pertanyaan di kelas, si Paijo gak akan pernah absen untuk mengangkat tangannya dan menjawab pertanyaan itu dengan panjang lebar! Bisa dibilang, otaknya encer banget. Saking encernya, terkadang sampai keluar cairan dari hidungnya.
Kejadiannya ketika gue masuk kelas untuk pertama kalinya di kampus. Sewaktu ditanya siapa yang mau menjabat sebagai ketua kelas oleh salah satu teman gue, tiba-tiba Paijo yang datang sedikit telat siap sedia untuk menjabat jabatan tersebut. Karena pada saat itu hanya Paijo yang siap sedia, akhirnya mau gak mau gue bersama teman-teman di kelas sejak saat itu harus menerima dia sebagai ketua kelas.