Sampul kumpulan komik strip Peanuts Every Sunday: 1956-1960).
Koleksi Peanuts Every Sunday: 1956-1960 sebagai volume kedua (volume pertama pernah saya tulis di sini) menghadirkan kembali strip komik mingguan yang diterbitkan dengan penuh warna, sebagaimana aslinya yang pernah muncul di surat kabar lebih dari setengah abad lalu. Periode 1956-1960 ini sering disebut sebagai "era emas" pertama dari Peanuts versi mingguan, yang menampilkan karakter-karakter seperti Charlie Brown, Snoopy, Linus, dan lainnya dalam petualangan yang penuh humor, menyentuh, dan permasalahan sehari-hari.
Perkembangan Karakter: Charlie Brown dan Snoopy
Charlie Brown kesal karena ditertawakan oleh teman-temannya.
(Sumber: Peanuts, 23 Februari 1958)
Periode 1956-1960 menandai transformasi signifikan pada karakter-karakter utama Peanuts. Charlie Brown, misalnya, bertransisi menjadi karakter yang dikenal sebagai "neurotic loser". Salah satu strip yang ikonik, dari 23 Februari 1958, menggambarkan Charlie Brown yang diejek dan diolok-olok oleh teman-temannya. Ketika ia sampai di rumah dan menyalakan radio, ia mendengar kalimat:
"…and what, in all this world is more delightful than the gay wonderful laughter of little children?"
Charlie Brown, yang masih kesal, menendang radionya sekuat tenaga. Momen ini menunjukkan esensi keputusasaan dan kerapuhan Charlie Brown, yang menjadi ciri khasnya dan membuatnya begitu relatable bagi pembaca.
Snoopy berhasil mengalahkan Charlie Brown dalam adu tinju.
(Sumber: Peanuts, 11 November 1960)
Di sisi lain, Snoopy, si anjing beagle yang menjadi salah satu karakter terkenal, juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Di periode ini, ia mulai tidur di atas rumah anjingnya, sebuah kebiasaan yang menjadi salah satu gambar paling ikonik di sejarah komik. Snoopy juga menampilkan kepribadiannya yang penuh imajinasi melalui berbagai cara, seperti beradu tinju dengan sarung tangan di hidungnya, bertarung dengan Linus untuk memperebutkan selimut, atau menunjukkan keahliannya sebagai pemain dalam tim bisbol. Transformasi Snoopy dari anjing biasa menjadi karakter dengan imajinasi liar menjadikannya bintang yang bersinar di strip mingguan ini.
Schroeder yang sedang serius bermain piano, tetapi tiba-tiba diganggu oleh Lucy.
(Sumber: Peanuts, 11 November 1960)
Karakter pendukung seperti Linus, Pig-Pen, Shermy, Violet, Sally, Patty, dan Schroeder juga hadir, masing-masing membawa warna unik ke dalam cerita. Linus, misalnya, mulai menunjukkan ketergantungannya pada selimut, sementara Schroeder menonjol dengan obsesinya pada musik Beethoven. Interaksi antar karakter ini menciptakan dinamika yang kaya dan lucu, sehingga menjadi daya tarik utama Peanuts.
Relevansi Peanuts di Era Modern
Meskipun komik ini diciptakan lebih dari enam dekade lalu, Peanuts tetap relevan hingga hari ini karena kemampuannya menangkap emosi universal seperti kegagalan, harapan, dan persahabatan. Charlie Brown, dengan segala ketidaksempurnaannya, merepresentasikan perjuangan manusia untuk diterima dan berhasil, sementara Snoopy yang ditampilkan sebagai karakter yang penuh imajinasi. Strip-strip dalam Peanuts Every Sunday: 1956-1960 menunjukkan bahwa humor dan kepekaan Schulz tidak terikat oleh waktu, menjadikan koleksi ini tidak hanya sebagai artefak budaya, melainkan juga sebagai karya seni yang terus menginspirasi.
***
Peanuts Every Sunday: 1956-1960 adalah sebuah perayaan atas kejeniusan Charles M. Schulz, yang berhasil menciptakan dunia sederhana dan membuat para pembacanya relate melalui karakter-karakternya. Dengan pewarnaan ulang dan strip-strip yang penuh humor serta membuat kita merenung, koleksi ini memberikan pengalaman membaca yang kaya dan memuaskan. Bagi penggemar Peanuts, buku ini adalah harta karun yang memungkinkan kita untuk menyelami kembali dunia Charlie Brown, Snoopy, dan teman-temannya, sambil mengapresiasi keindahan seni dan cerita yang telah menjadi bagian dari warisan budaya global.

.jpg)
.png)
.jpg)
.jpg)