Memilih Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris
- July 22, 2017
- By Agung Wicaksono
- 1 Comments
Sumber gambar: wallpapersafari.com
Sekitar lima tahun yang lalu, saya lulus SMA dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Setelah saya bertanya ke teman yang sudah masuk kuliah, saya jadi tahu bahwa ternyata memilih jurusan di kampus itu tidak boleh asal-pilih-yang-penting-diterima. Teman saya itu juga melanjutkan,
“Jadi, kalau lu milih jurusan di kampus ya, Gung, harus yang sesuai dengan hati nurani lu dan memang yang lu suka banget. Supaya saat udah berlangsung kegiatan perkuliahan nanti, lu ngerasa nyaman ngejalaninnya dan nggak ngerasa bosan. Dan, lu juga harus berkomitmen sama diri lu sendiri agar selalu ngejalanin perkuliahan dengan sungguh-sungguh dan fokus. Nggak ada alasan buat malas-malasan atau nunda tugas dari dosen. Soalnya jadi mahasiswa tuh beda banget dan nggak kayak pas SMA yang kalau ngelakuin kesalahan atau kemalasan masih sering ditegur guru atau wali kelas. Pas udah jadi mahasiswa, segala sesuatunya harus diurus secara mandiri.”
Mendengar penjelasannya, saya langsung merasa waswas karena ternyata menjadi mahasiswa bukanlah hal yang mudah seperti yang sering ditayangkan oleh sinetron atau film remaja di televisi, yaitu hanya jalan-jalan di kampus atau mendekati mahasiswi cantik untuk dijadikan pacar. Melainkan, menjadi mahasiswa adalah bukti bahwa seseorang harus sudah bisa hidup secara mandiri, berpikir secara dewasa, dan bisa mempertanggungjawabkan segala hal yang dilakukannya. Lalu, saya pun berterima kasih kepada teman saya itu atas cerita pengalamannya selama beberapa tahun menjadi anak kuliahan.