Ketua Kelas


Di bulan Maret 2014 ini gue sudah menjadi mahasiswa semester empat. Ya, kalau dirasa-rasa memang cepat banget waktu berlalu. Gak seperti saat SD, rasanya lama banget untuk bisa menjadi anak SMP.

Tapi tahukah kalian? Di semester ini ternyata gue dipilih menjadi ketua kelas. Teman-teman gue sendiri yang memilih, tanpa adanya hasutan dari gue. Menjadi ketua kelas merupakan sebuah profesi yang gampang-gampang susah. Gue harus bertanggung jawab penuh atas persatuan dan perdamaian kelas. Seluruh informasi tentang hadir atau tidaknya dosen, gue yang harus tahu terlebih dulu untuk kenyamaan teman-teman sekelas. Kan bakal jadi bete banget ketika teman-teman gue udah capek-capek datang ke kampus, ehh ternyata dosennya gak hadir. Apalagi di hari itu cuma ada satu mata kuliah. Kemudian ketika dosen ingin diambilkan sesuatu, misalnya daftar kehadiran, ketua kelas-lah yang harus turun tangan. Dari beberapa kejadian itu, gue mencoba untuk menikmatinya. Menikmati bagaimana menjadi seseorang yang dipercaya dalam menjalani sebuah tugas. Hitung-hitung menambah pengalaman untuk masa depan gue nanti ketika gue mendapatkan suatu pekerjaan.

Oh iya, terakhir kali gue menjadi ketua kelas adalah ketika gue kelas enam SD. Tapi, gue merasa bete ketika gue menjadi ketua kelas di SD. Kenapa? Ya, karena kebanyakan teman-teman gue masih kekanak-kanakkan... termasuk gue juga sih. Pernah suatu hari ketika guru belum datang dan bel masuk sudah berbunyi, gue bersama beberapa teman di kelas sedang nyanyi-nyanyi sambil memukul-mukul meja. Gue yang saat itu menjabat sebagai ketua kelas merasa biasa aja membuat sedikit suara berisik tersebut. Tapi ketika pak guru datang, tiba-tiba salah seorang teman gue di kelas melaporkan kepada beliau bahwa gue dan teman-teman yang nyanyi-nyanyi tadi membuat seisi kelas menjadi berisik. Gue dan beberapa teman gue yang melakukan hal tersebut langsung dipanggil ke depan. Akhirnya, kami disuruh push-up sebagai hukuman. Saat itu walaupun gue merasa kesal kepada teman gue yang tiba-tiba aja langsung melapor kepada guru tanpa mengonfimasi terlebih dulu ke gue, gue lebih memilih untuk bersabar dan mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.

Semoga dengan menjadi ketua kelas, gue bisa menjadi pribadi yang bisa memegang amanah yang diberikan dari teman-teman. Jangan sampai seperti para calon pemimpin yang berkoar-koar memberikan banyak janji kepada rakyatnya, tapi ternyata nol hasilnya ketika menjabat.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.