Perasaan Suka yang Muncul dan Efek yang Ditimbulkannya
- September 03, 2017
- By Agung Wicaksono
- 0 Comments
Sumber gambar: tumblr.com
Sekitar tiga minggu yang lalu, saya mencoba mengajak perempuan yang saya suka untuk jalan berdua. “Jalan berdua” yang dimaksud adalah berjalan-jalan layaknya sepasang kekasih yang sering kita jumpai di tempat-tempat wisata atau mal-mal, lalu melihat mereka tersenyum bahagia seakan dunia hanya milik mereka berdua. Namun, ternyata pesan ajakan tersebut sampai saat saya menulis cerita ini, belum dibalas olehnya. Atau kemungkinan besar, ia memang tidak akan membalasnya.
Sebelum saya mengirim pesan ajakan tersebut, sebenarnya obrolan kami di WhatsApp cukup berjalan lancar dan seru. Kami membahas tentang kehidupan masing-masing karena beberapa bulan ini kami sudah jarang bertemu. Kami juga menyisipi obrolan dengan candaan-candaan supaya tidak terkesan kaku dan formal. Tetapi, apalah daya, mungkin pesan terakhir saya tersebut yang bertuliskan,
“...Minggu depan lu ada waktu? Maksud gue, kalau lu nggak sibuk, gue mau mengajak lu jalan berdua.”
Selanjutnya, adalah seperti yang sudah saya ceritakan pada paragraf pertama.
***
Bercerita sedikit tentang perempuan yang saya suka tersebut. Untuk memudahkan ingatan dalam cerita, jadi panggil saja ia Dasha Taran. Dasha sebenarnya adalah teman saya yang saya kenal sejak lima tahun lalu ketika kami mengikuti OSPEK di kampus. Pada pertemuan pertama itu, saya sudah merasakan perasaan berbeda terhadapnya. Perasaan yang jika diungkapkan dengan kata-kata menjadi seperti ini: