Menjadi Mahasiswa Baru

Ilustrasi para mahasiswa sedang melakukan kegiatannya di kampus.
Sumber gambar: gamerevolution.com

Tiga hari lalu, gue pergi ke kampus untuk menyaksikan sidang skripsi teman dekat gue. Namun, saat sampai di jalan utama menuju fakultas, dari kejauhan gue melihat ada lumayan banyak mahasiswa memakai jas almamater kampus dan sedang mengatur barisan, padahal kegiatan perkuliahan baru dimulai pada awal September. Oh, seketika gue sadar, ternyata mereka sedang mengatur barisan para mahasiswa baru yang sudah mulai ospek. Mendengar kata “ospek”, gue jadi ingat dengan kegiatan wajib awal prakuliah itu yang pernah gue posting di sini.

Lalu, saat mendengar kata “mahasiswa baru”, gue jadi rindu dengan julukan itu. Ya, itu adalah julukan gue dan teman-teman seangkatan lainnya pada empat tahun lalu. Dan, sekarang gue hanya bisa mengenangnya karena waktu telah membawa gue ke masa ini, masa di mana sudah sibuk menyusun skripsi.

Jadi, di tulisan kali ini, gue mau berbagi pengalaman selama empat tahun di kampus kepada para mahasiswa baru yang akan menghadapi kehidupan perkuliahan. Dan, jika masa kuliah tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, bisa dipastikan akan menjadi salah satu masa yang gak akan terlupakan dalam hidup. Apa sajakah itu?

1. Jadikan agenda ospek sebagai kesempatan awal mencari teman

Kegiatan ospek, jika dilihat dari aksesoris yang dibawa, memang menjadi kegiatan yang malas untuk dilakukan. Ya, itulah yang dulu gue rasakan. Karena saat itu gue belum menjadi anak kos, sehingga gue harus membawa aksesoris yang cukup banyak dan ribet itu dari rumah, menaikki kereta api, lalu angkot, dan sampailah di kampus. Gue melakukan itu selama empat hari, yaitu pada 29 Agustus sampai 1 September 2012.

Tapi, gue bukan mengajak kalian untuk melihat keribetan itu karena di sini gue mau menjelaskan sisi positif kegiatan ospek itu sendiri. Ospek─itu gue pakai sebagai istilah umum karena setiap kampus memiliki istilahnya masing-masing─, seperti singkatannya yang berarti “Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus” adalah agenda awal prakuliah yang bertujuan untuk mengenalkan kita pada dunia perkuliahan dan lingkungan sekitar kampus. Namun, yang paling penting adalah di agenda ini para mahasiswa baru bisa saling berkenalan, sehingga bisa mendapatkan teman-teman baru.

Itu juga yang pernah gue rasakan. Karena gue gak punya teman dari SMA yang sama di fakultas yang gue pilih, gue─yang adalah anak pemalu di lingkungan baru ini─akhirnya memberanikan diri supaya bisa berkenalan ke mahasiswa baru lainnya dengan tujuan gue gak jadi “anak hilang” di sana. Dan, mencari teman baru di kampus memang penting untuk dilakukan. Kenapa? Karena dari ospek ini kita bisa menemukan teman yang akan menemani aktivitas kita di kampus selama─kurang lebih─empat tahun. Meskipun begitu, gue menyarankan agar mencari teman yang memang benar-benar cocok dengan kita, yaitu teman yang jika diajak bercanda bisa nyambung (asal bukan candaan yang sifatnya menghina), bisa diajak jalan-jalan jika ada waktu luang, berdiskusi, dan tentunya yang bisa membawa efek positif ke diri kita supaya kita pun bisa merasa nyaman saat berkuliah.

2. Memperluas jaringan pertemanan

Ketika kita sudah memiliki beberapa teman di kampus atau teman yang berasal dari SMA yang sama, bisa gue prediksi bahwa mereka akan menjadi sahabat dekat kita. Jadi, bisa dikatakan, merekalah yang akan sering berkumpul dan bergaul dengan kita. Meskipun begitu, gue menyarankan supaya kalian gak terperangkap untuk bergaul dengan teman yang itu-itu saja. Maksudnya, ini adalah dunia perkuliahan yang bisa membawa kita menemukan berbagai tipe orang berbeda dan juga wawasan yang berbeda, sehingga kita perlu memperluas jaringan pertemanan agar bisa memudahkan kita saat melalui kegiatan di kampus yang bersifat akademis maupun non-akademis.

Seperti yang gue alami saat menjadi mahasiswa baru dulu, jadi gue berusaha untuk mengikuti setiap acara yang diadakan di kampus dengan menjadi anggota DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) Jurusan. Karena dengan bergabung menjadi anggota tersebut, gue bisa ikut berpartisipasi dalam merencanakan acara bersama dengan teman-teman sejurusan lainnya dan secara gak langsung bisa memperluas pergaulan. Ya, dengan memiliki jaringan pertemanan yang luas, gue berpendapat itu bisa memudahkan kita juga saat kita sudah memasuki dunia pekerjaan nanti.

3. Jangan ragu bergaul dengan kakak kelas

Mungkin di antara kita ada yang merasa segan atau malu saat ingin bergaul dengan senior karena khawatir akan dianggap sok akrab atau cari perhatian. Dan, bisa jadi, itu hanya perasaan di dalam diri kita saja. Karena jika kita bisa melakukan pendekatan dengan cara yang gak berlebihan dan saat diajak berdiskusi, kita bisa menjadi pribadi yang asyik; senior pun kemungkinan besar akan menerima kita dalam lingkaran pertemanannya dengan senang hati.

Lalu, manfaatnya apa?

Dengan bergaul bersama senior, kita bisa bertanya tentang hal-hal seputar kegiatan kampus sehari-hari, contoh: tentang tipe dosen yang sedang/akan mengajar kita di kelas supaya kita bisa tahu mana dosen yang seru atau yang killer. Lalu, bisa bertanya juga tentang materi kuliah yang dirasa masih bingung, sehingga kita bisa mendapat tambahan referensi dari mereka. Dan, masih banyak lagi.

4. Harus bisa memberikan kesan yang baik

Ya, saat menjadi mahasiswa baru, sebisa mungkin kita harus memberikan kesan yang baik dalam melakukan kegiatan di kampus. Jika saat masih di SMA dulu, kita masih suka ketiduran di kelas, sebaiknya saat memasuki dunia perkuliahan harus diubah kebiasaan buruk itu. Karena dari pengalaman yang pernah gue rasakan, dosen bisa menilai kepribadian kita dari sikap yang kita tunjukan. Berbeda dengan guru di SMA yang gue rasa masih dengan senang hati menegur kita ketika melakukan kesalahan kecil. Ketika kita berada di dunia perkuliahan, dosen bisa jadi bersikap cuek dengan kebiasaan buruk kita di kelas karena mereka sudah menganggap kita adalah manusia dewasa yang bisa membedakan hal baik dan buruk sendiri.

Jangan sampai dengan sikap buruk yang gak kita sadari karena sudah menjadi kebiasaan itu, berpengaruh ke nilai yang akan didapatkan di akhir semester. Jadi, usahakanlah memberikan kesan yang baik saat menjadi mahasiswa baru.

5. Diusahakan jangan menjadi mahasiswa yang saat kegiatan akademis sudah selesai, langsung pulang begitu saja

Istilah untuk mahasiswa tersebut adalah mahasiswa kupu-kupu, yang memiliki arti “kuliah-pulang, kuliah-pulang”. Maksud dari julukan itu adalah supaya saat masih menjadi mahasiswa baru, kita bisa menjadi pribadi yang suka bereksplorasi di kampus, dan bukan hanya sekedar mendapatkan ilmu akademis di kelas. 

Jadi, eksplorasi tersebut bisa dilakukan saat kita mengikuti organisasi atau kegiatan diskusi yang bersifat non-akademis. Dan, dengan kita mengikuti kegiatan tersebut, wawasan kita pun akan bertambah dan bisa menambah pertemanan juga. Karena, ketika sudah menjadi mahasiswa semester akhir, kita akan disibukkan dengan banyak tugas, sehingga waktu untuk berdiskusi atau mengikuti organisasi pun jadi berkurang.

6. Harus bisa mengatur uang bulanan

Ini terjadi jika kalian adalah anak kos seperti gue dan belum menghasilkan uang sendiri. Jadi, dengan uang bulanan yang diberikan dari orang tua untuk kita, kita harus membelanjakannya dengan cermat. Sebab, uang tersebut adalah biaya yang dipakai untuk mencukupi segala aktivitas kita selama sebulan. Kita harus bisa membagi antara biaya keperluan untuk main bersama teman dan keperluan wajib akademis, seperti biaya untuk fotokopi atau membeli buku yang sudah direkomendasikan oleh dosen. Dengan begitu, kita pun bisa tenang dalam menjalani hidup sehari-hari sebagai anak kos dan mahasiswa. 

7. Sering berkonsultasi dengan dosen

Maksudnya adalah kita bisa berkonsultasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan dunia perkuliahan. Karena jika kita bisa berhubungan dekat dengan dosen, secara gak langsung kita akan mendapatkan manfaat, yaitu seenggaknya mereka akan berempati kepada kita saat kita mengalami hambatan dalam memahami materi kuliah yang mereka berikan. Berempati di sini adalah dosen akan membantu kita supaya kita bisa memahami lebih jauh materi kuliah dari referensi-referensi yang mereka berikan. Iya, karena jika kita jarang berkonsultasi dengan dosen atau merasa cuek dengan mata kuliahnya seperti gak ada hambatan, mereka pun kemungkinan besar akan bersikap cuek juga karena menganggap kita sudah mengerti dan menguasai.

Selain itu, manfaat lain jika kita dekat dengan dosen adalah bisa mendapatkan informasi tentang beasiswa dari dalam atau luar negeri, sehingga kita pun bisa dengan mudah meminta surat rekomendasi dari mereka supaya bisa didaftarkan mengikuti beasiswa tersebut.

8. Bisa membagi waktu

Jika kita memiliki jadwal kuliah padat dan ternyata ada kegiatan organisasi non-akademis yang harus kita laksanakan, itu berarti kita harus bisa memprioritaskan mana kegiatan paling penting dengan kegiatan yang bisa sementara ditunda. Karena menurut gue, sebagian besar mahasiswa pasti ingin lulus tepat waktu, sehingga setiap kegiatan di kampus harus dibagi waktunya secara tepat. Jadi, gue menyarankan untuk memprioritaskan aktivitas kampus yang bersifat akademis terlebih dulu, sehabis itu kegiatan lainnya bisa dilaksanakan.

9. Mencari gebetan atau pacar

Nah, di poin terakhir ini, bagi sebagian mahasiswa adalah hal yang bersifat wajib untuk dilakukan. Dengan adanya seseorang spesial di kampus, itu bisa menambah motivasi kita untuk selalu rajin datang atau bahkan rajin dalam mengejar nilai yang lebih baik.

Ya, siapa tahu saja tanpa diduga, ternyata dengan usaha yang kita lakukan, si orang spesial tersebut bisa menjadi pacar. Tapi perlu diperhatikan juga, jangan sampai kehadiran seorang gebetan atau pacar, bisa menghambat aktivitas kita di kampus, sehingga produktivitas kita jadi terganggu. Oleh sebab itu, kita harus bisa pandai memilih dan memutuskan segala sesuatu untuk kebaikan bersama.

***

Ya, itulah beberapa hal yang bisa gue bagi kepada kalian yang baru memasuki dunia perkuliahan. Intinya, sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk bisa mengurus segala sesuatunya secara mandiri dan bisa membagi waktu dengan tepat. Selain itu, peran orang-orang di sekitar kita selama di kampus akan mempengaruhi sudut pandang kita terhadap sesuatu dan juga bisa menambah wawasan kita dalam berpikir. Semoga dengan begitu, kalian sebagai mahasiswa baru bisa merencanakan segala hal yang ingin dilakukan dengan baik supaya aktivititas perkuliahan berjalan lancar selama jangka waktu sekitar empat tahun ke depan.

Post a Comment

10 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
  1. kupu kupu? owalah kuliah pulang kuliah pulang.........wkwkwkwkwkw :v
    OSPEK itu semacam MOS di SMP dan SMA

    ngomongin mahasiswa baru, katanya mahasiswa baru sering dibully sama kakak tingkat, dan katanya tugas membuat kita tidur larut malam.

    btw.......logo blogmu kok mirip dengan alanwalker.....hahaha keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentang tugas membuat tidur larut, kemungkinan besar bisa terjadi karena tugas yang datang bertubi-tubi. Tapi, yang mahasiswa baru sering di-bully oleh senior, gak semua terjadi karena setiap kampus pasti sudah punya peraturan untuk mencegah kasus pem-bully-an.

      Itu logo sebenarnya sudah dibentuk polanya biar gak mirip sama Alan Walker, tapi mungkin masih agak mirip. Hehe.

      Delete
  2. Sayang sekali di negeri kita senioritas itu masih berlaku. Yang paling baru itu kasus di sekolah pelayaran. Menyebabkan satu orang tewas. mengerikan kan?

    Di sekolah sekolah memang sudah terbit larangan perpeloncoan. Tapi masih ada meskipun bentuknya secara halus. Misal senior minta minta barang inilah itulah.

    Nah pertanyaannyay adalah kontribusi apa yang sudah mahasiswa lakukan untuk masyarakat sekitar? Ini juga menjadi pertanyaan terbesar untukku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kontribusi yang sudah mahasiswa lakukan untuk masyarakat sekitar, jika di kampus gue, ada program wajib bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN). Itu adalah kegiatan yang mewajibkan para mahasiswa untuk tinggal di desa terpencil dan harus bisa mencari permasalahan yang sedang terjadi di sana supaya bisa melaksanakan program kerja yang sesuai. Seenggaknya, itu adalah salah satu pembelajaran supaya mahasiswa bisa berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya setelah lulus nanti.

      Delete
  3. gw jadi senyum2 sendiri membaca tulisan ini, ya sebab tulisannya itu Gw Banget, dimana beberapa bulan lalu gw mengikuti kegiatan ospek di kampus. Berangkat ke kampus jam 5 pagi, bawa sarapan 3T(Tahu,Tempe,Telur) tapi alhamdulillah sih di fakultas gw gak disuruh bawa aksesioris gitu dan sekarang gak terasa gw sudah memasuki semester 2 :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena setiap tahun, kampus punya kebijakan yang sering diubah-ubah, sehingga seperti kewajiban untuk membawa aksesoris sekarang udah gak diterapkan lagi.

      Delete
  4. Hmm... Gue langsung liat tanggal postingannya. Bener aja ini postingan lama.

    Sebagai mahasiswa baru ya? Hmm.. Nikmatin aja dulu bro. Nti juga bakalan tau rasanya kuliah yang sebenernya. Kayak postingan si robby itu. wkwkwkw

    Selamat anda telah menjadi mahasiswa. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha. Sekarang gue udah jadi mapala (mahasiswa angkatan paling lama) di kampus.

      Delete
  5. Yap semuanya itu belum ada yang gue lakuin, padahal gue juga mahasiswa baru tahun ini. Gue gak berteman sama senior, karena kepribadian gue memang agak tertutup. Kalau konsultasi sama dosen pembimbing itu, bahkan gue gak tau dosen pembimbing gue yang mana. Serem kan? Tapi ada beberapa dosen yang gue dekatin, dan semoga aja ada gunanya. Banyak lagi kesalahan gue, yang semoga tidak terulang lagi di semester dua.

    Pokoe kita harus lebih memasyarakatkan diri mulai semester depan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahap demi setahap aja ngelakuin hal-hal untuk bersosialisasi supaya kita bisa dapat manfaatnya ketika kita udah tahu bahwa dengan bergaul dengan orang-orang di kampus, kita jadi dapat pengalaman dan wawasan baru.

      Delete