Yah, Namanya Juga Sayang



Alhamdulillah, akhirnya ada kesempatan juga untuk nulis di blog. Yap, karena di bulan November ini gue rasa banyak banget tugas kuliah yang harus dikerjain, jadinya untuk meng-update post di blog pun jadi tertunda terus.

Kali ini gue mau ngebahas apa ya? Umm... Gimana kalau:

Sayangi diri kita sendiri sebelum menyayangi orang lain

Seperti judul dia atas. Menurut gue, sebaiknya kita harus menyayangi diri kita sendiri terlebih dulu sebelum menyayangi orang lain. Apalagi di dalam dunia asmara anak remaja. Kenapa? Sebenarnya banyak alasannya tergantung pendapat masing-masing, tapi yang akan gue jelasin kali ini adalah menurut pendapat gue pribadi.

Gue yakin banget kalau kita semua pasti pernah mendengar cerita dari teman atau mungkin merupakan cerita yang pernah kita alami sendiri, yaitu ketika si cowok ngelindungin pacarnya dari hujan atau mungkin si cowok yang rela kebasahan untuk menjadi ojek payung dadakan demi ceweknya. Yap, dengan begitu si cewek pasti seketika akan luluh hatinya atau dia akan merasa senang banget karena punya pacar yang rela berkorban demi dirinya. Tapi setelah momen ojek payung dadakan itu berlalu, ternyata tiba-tiba si cowok langsung jatuh sakit, flu, demam, panas-dingin, dan seketika berubah dari cowok keren menjadi cowok ingusan. Nah, kalau udah begitu, masalah baru pun muncul. Karena sakit, jadi banyak ngeluarin uang untuk berobat, gak masuk sekolah/kuliah, gak semangat, dan masih banyak lagi. Kasian banget, kan?

Dari kasus di atas, bisa gue simpulkan kalau si cowok rela untuk gak menyayangi dirinya sendiri dengan basah-basahan di bawah guyuran hujan atas nama "menyayangi pacarnya" dengan menjadi ojek payung. So, menurut gue hal tersebut semestinya gak harus terjadi. Seperti yang udah gue bilang sebelumnya, kita harus bisa menyayangi diri sendiri sebelum menyayangi orang lain. Di dalam cerita ini seharusnya kita bisa berpikir secara cerdas dan bisa menemukan solusi yang tepat untuk mereka berdua.

Menurut gue, si cowok sebaiknya gak merelakan dirinya untuk hujan-hujanan sedangkan si pacar aman terlindungi di bawah payung, tapi menurut gue seharusnya mereka bisa menggunakan satu payung itu untuk mencari payung yang lain atau benda apa aja yang bisa melindungi mereka berdua, daun pisang contohnya. Pokoknya banyak banget deh hal yang bisa mereka lakuin daripada kehujanan lalu jadi sakit. Gimana, paham kan maksud gue?

Kalau masih ada yang belum paham, gue kasih lagi nih contoh yang lain. Anak remaja jaman sekarang yang punya pacar, kemungkinan besar pernah ada yang ngomong kayak gini:

“Sayang, kamu makan dong. Udah seharian ini lho kamu belum makan~”

“Aku tuh lagi males makan, tau.”

“Oke, kalau kamu gak makan, aku juga gak akan makan!”

Kalau kejadiannya udah lebay kayak percakapan di atas, berarti itu udah fatal banget. Masa cuma gara-gara pacarnya yang lagi males makan, dia juga ikut-ikutan gak makan? Jadi sama-sama rugi, kan? Yang ada nanti dua-duanya malah bisa jatuh sakit. Seharusnya mereka berdua bisa saling mengerti dan membujuk supaya pada mau makan.

Karena ketika kita udah bisa menyayangi diri sendiri; yang pasti kita udah bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani, menjaga penampilan untuk selalu bersih, rapi, dan segala hal lainnya, lo akan bisa menyayangi orang lain secara maksimal, bahkan bisa mengajari dia juga untuk menyayangi dirinya sendiri.

Jadi, pada setuju kan sama pendapat gue?
.
.
.
.
.
Ohh, enggak ya. Oke, gak apa-apa. #Nangis

Post a Comment

4 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
  1. setujah kaaa... oya tadi pagi kan gw manggil lo tp sepertiny gk sadar.. wkwk

    ReplyDelete
  2. Hah, yang bener? Maaf ya~
    Mungkin saat itu gue lagi buru-buru ke kampus.. Hehe.

    ReplyDelete
  3. yaaa wajar si gk sadar.. luny lg jalan di tribun depan tarbiyah n gw manggil dr lobi tarbiyah... wkwkwk

    ReplyDelete
  4. Ohh gitu.. Pantesan aja. Hehe.

    Semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan ya..

    ReplyDelete