Bermain Futsal

Pict by inagurasi.com

Hey, semuanyaaa~

Sudah dua bulan lebih nih gue gak melakukan sebuah aktivitas yang bernama “olahraga”. Kalau diingat-ingat, terakhir kali gue olahraga adalah ketika libur kuliah semester dua belum dimulai. Dan itu berarti udah dari Juni kemarin. Wow, lumayan lama juga ya.

Sebenarnya, hidup gue beberapa bulan terakhir ini juga bukan full tanpa olahraga, tapi gue masih suka melakukannya kok. Meskipun yang gue lakukan adalah olahraga ringan sih, bukan yang berat-berat banget.

Emang cara membedakan olahraga ringan dengan yang berat gimana, Gung?

Jadi gini... membedakan olahraga ringan dengan yang berat itu sangat mudah sekali, kawan. Yaitu dengan merasakan berapa banyak keringat yang telah keluar dari dalam pori-pori tubuh kita. Misalnya, yang keluar banyak banget, kira-kira sampai segalon gitu, itu berarti olahraga yang kita lakuin termasuk olahraga berkategori berat. Tapi kalau keringat yang kita keluarkan sangat sedikit (perbandingannya adalah ketika keringat yang kita keluarkan pas ngeden saat lagi boker ternyata masih lebih banyak), maka itu artinya kalau olahraga yang kita lakukan adalah olahraga berkategori ringan. Gimana? Bingung, kan?

Terus jenis olahraga ringan dan berat itu yang seperti gimana, sih?

Oke, nih gue kasih tau.

Beberapa jenis olahraga ringan, yaitu: Nge-tweet, SMS-an, mencet-mencetin joystick pas lagi main video game (baca: senam jari), dan ngegali harta karun (baca: ngupil). 

Beberapa jenis olahraga berat: Nyangkul di sawah seluas lima hektar, nguras air laut di Samudera Hindia, berenang balapan sama lumba-lumba, dan main bola di gurun pasir. Dengan begitu, keringat yang dihasilkan pun bakal banyak.

Eh, Gung, makan mi pakai cabe sekilo kan juga bisa ngeluarin banyak keringat? Banyak banget malahan, itu gimana?

Umm... Iya sih berkeringat, tapi... MAKAN MI PAKAI CABE SEKILO BUKANLAH SALAH SATU JENIS OLAHRAGA!!! NGERTIII???!!! -__-

*Seketika hening*

Oh iya, ngomongin tentang olahraga berat, gue jadi ingat sama futsal nih.

Menurut gue, main futsal adalah salah satu jenis olahraga berat yang “murah-meriah”. Iya murah... kalau yang main futsal itu satu kelurahan, jadi dengan begitu saat patungan bayar sewa lapangannya, kita gak bakal ngeluarin banyak uang. Ya palingan cuma disuruh bayar Rp1.000 per orang. Murah banget, kaaaaaan. Tapi kalau kita memakai sistem “kalah-bayar”, itu yang bakal terasa berat banget untuk ngebayar sewa lapangannya, apalagi yang main cuma sedikit. Maka dari itu, kita harus pintar memilih olahraga berat yang gak memberatkan keuangan.

Setelah lumayan lama gue gak main futsal, akhirnya kemarin gue dan teman-teman (cowok) di kelas @ELD_B12, bisa kembali merasakan sensasi bermain futsal lagi. Iya, kemarin tuh ada kompetisi futsal tahunan yang diadakan di jurusan kuliah kami, Bahasa dan Sastra Inggris.

Pada Senin (21/10/2013) kemarin, kami sekelas udah mulai latihan futsal sekaligus menyusun strategi untuk dimainkan pas kompetisi di hari selanjutnya. Latihan di hari itu lumayan bisa melatih skill kami menjadi lebih baik.

Hari H pun tiba (22/10/2013), gue dan teman-teman lainnya sudah siap untuk bertanding. Pertandingan pertama, kami melawan kelas semester satu. Kami bisa menyeimbangi permainan mereka, dan alhamdulillah kelas kami menang dengan skor 3-2. Karena kelas kami menang, kami pun bisa melanjutkan ke pertandingan selanjutnya untuk berkesempatan lolos ke tahap semi-final. Dan ternyata, kelas kami melawan kelas semester tujuh. Walaupun kami beda empat semester dengan mereka, kami mencoba untuk tetap biasa aja. Gak ada rasa takut sedikit pun untuk melawan mereka.

Awalnya kami kemasukan satu gol di babak pertama, tapi kami bisa membalasnya di babak kedua. Akhirnya sampai peluit babak kedua di bunyikan, skor pun tetap imbang 1-1. Dengan begitu, pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti. Adu penalti berjalan dengan seru. Jantung gue pun juga gak kalah seru deg-degannya seperti mau nembak gebetan yang selama ini gue suka. Eh, kenapa jadi curcol asmara gini. Lanjut ke cerita, setelah adu penalti dilakukan, ternyata kelas kami... belum menang. Tapi gue dan teman-teman sekelas gak merasa kecewa sedikit pun. Kenapa? Karena kami sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik, tentu saja tak lupa diiringi dengan doa. Jadi urusan menang ataupun belum menang, hanya Tuhan yang bisa menentukan. #AgungLagiBijak

Oh iya, karena gue udah menceritakan kisah singkat tentang pengalaman main futsal gue di atas, jadi kali ini gue juga mau ngasih tau nih hal-hal apa aja yang dapat meningkatkan atau bahkan memunculkan semangat bertanding di olahraga futsal. Let's cekidot!

1. Pendukung atau penonton

Penonton yang datang pada suatu pertandingan, udah gak diragukan lagi emang yang paling dinantikan oleh setiap pemain futsal di lapangan. Kenapa? Karena hadirnya mereka bisa menambah energi dan semangat untuk para pemain. Menurut gue, itu seperti hubungan timbal-balik. Iya, ketika para penonton berkobar-kobar mendukung tim kesayangannya, kemudian dukungan dari mereka ditransfer menjadi energi positif yang diterima oleh para pemain, sehingga para pemain pun bisa bertanding dengan semangat yang berkobar-kobar juga. Tapi itu bukan hanya untuk tim futsal, melainkan semua cabang olahraga juga merasakan hal yang sama. Pokoknya tuh, setiap ada penonton yang datang untuk mendukung, semangat para pemain yang didukung itu akan bertambah. Gitu.

Kita pasti bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau ada pertandingan futsal, tapi gak ada penontonnya sama sekali? Nanti kita mau pamer selebrasi gol ke siapa? Mau pamer gol-gol bunuh diri yang indah ke siapa? Pasti bakal hening banget.

Jadi menurut gue, setiap kali mau bertanding futsal diusahakan untuk selalu membawa penonton. Tapi misalnya kita udah berusaha, tapi ternyata gak ada juga yang mau diajak nonton, cara alternatifnya adalah kita harus memakai penonton bayaran. Ya, seenggaknya mereka bisa meramaikan pertandingan dengan gaya “cuci-cuci kucek-kucek jemur-jemur” khas mereka. Lah, ini mau nonton pertandingan futsal atau acara musik Dahsyat?

2. Mengikuti kompetisi

Ketika kita mengikuti sebuah kompetisi, itu adalah salah satu cara yang bisa memunculkan semangat. Iya, kompetisi yang gue maksud adalah kompetisi futsal, bukan kompetisi balap kerupuk atau makan karung. Inget ya!

Bagi sebagian besar orang (kebanyakan cowok), gak dimungkiri lagi pasti bakal bersemangat banget kalau udah membicarakan tentang kompetisi futsal. Menurut gue emang wajar aja sih, secara kalau kita mengikuti sebuah kompetisi, kita bakal merasakan gimana serunya bertanding melawan tim yang gak bisa diprediksi sebelumnya, entah itu jago ataupun cemen. Jadi saran gue adalah usahakanlah untuk sering mengikuti kompetisi, hitung-hitung supaya bisa menambah “jam terbang” atau pengalaman dalam bermain futsal juga.

Contohnya nih, kita mempunyai bakat hebat dalam bermain futsal, tapi selama ini kita hanya memendamnya, wah sangat disayangkan tuh. Cobalah sekali-kali show off di depan umum skill kita itu, siapa tau tanpa disengaja ada yang tertarik.

Nah, sehabis kita mengikuti kompetisi, siapa tau aja nasib kita malah makin baik. Tiba-tiba ada orang yang nawarin kita untuk main di sinetron “Si Madun vs Kapten Tsubasa” dan ditawarin juga untuk menjadi salah satu bintang iklan “Sosis Sonais”. Wah, bakalan unpredictable banget tuh!

3. Hadirnya seorang pacar

Nah, ini dia poin terakhir yang paling ampuh.

Apabila poin terakhir ini terpenuhi, gue yakin 100% bisa meningkatkan energi dan semangat kita dalam bermain futsal. Serius!

Yap, apalagi kalau bukan... hadirnya seorang pacar.

Kehadiran seorang pacar di saat kita bermain futsal, rasanya bisa mengheningkan suara gaduh dari penonton yang sedang berkoar-koar. Sesekali menengok untuk memandang wajah pacar sendiri... Ciat ciat ciat... Semangat bakal meningkat drastis!

Bayangkan saja ketika waktu istirahat tiba, katakanlah pergantian babak pertama ke babak kedua. Lagi berkeringat-keringatnya sekujur tubuh kita, eh tiba-tiba muka kita dilapin oleh pacar tersayang. Tunggu dulu, ternyata ngelapnya bukan memakai handuk ataupun tisu, melainkan memakai... cinta. AHAY SEKALI, SAUDARA-SAUDARA!!!! JEBREEET!!! GOOOL!!!

Emang ya kalau lagi main futsal, terus ditonton sama pacar tuh rasanya... *ssttt... sudah... sudah!* *nempelin jari telunjuk ke depan bibir*

***

Oke, segitu dulu yang bisa gue share kali ini. Wassalam~

Post a Comment

5 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
  1. kayanya gw pernah papasan sma lu ka.. lu kalo keluar uin lewat depan tarbiyah kan?? kyany pernah papasan disituh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kan gue di fakultas adab.. jadi kalo berangkat/pulang selalu ngelewatin depan tarbiyah.

      btw, kalo ketemu sapa aja.. hehe.

      Delete
    2. ihh takut dikira sksd kaa... gw kan cuma fans blog lu doaang.. heheh gw masi maba di tarbiyah....

      Delete
    3. Hemm gitu.. Gak usah takut, kakak gak ngegigit kok.. Haha.

      Makasih ya.

      Delete
  2. makasih jga ka.. dh bnyak menghibur lewat blogny.. hehe

    ReplyDelete