'Pukulan Keras' yang Diterima untuk si Pemendam Perasaan


Tenangkan Pikiran. Duduk. Renungkan.

“Kamu tahu gak sih kalau sebenarnya aku yang lebih sayang sama kamu dibandingkan dia yang kamu pilih?!” ungkapnya dalam hati.

Kalimat di atas merupakan salah satu contoh nyata yang akhir-akhir ini gue temui di kehidupan gue sebagai anak muda. Iya, kalimat tersebut emang bukan sebuah permasalahan karena gue yakin bahwa rasa sayang itu gak akan berarti apa-apa kalau semua itu hanya dipendam.

Kalau lu adalah salah satu orang yang suka memendam perasaan, gue rasa itu bukanlah suatu cara yang bagus untuk menunjukkan seberapa besar rasa sayang lu punya untuknya. Menurut gue, resiko paling besar yang diterima untuk si Pemendam Perasaan adalah ketika melihat dia yang disayang ternyata telah dimiliki oleh orang lain yang rasa sayangnya gak sebesar yang lu punya.

Gue juga sebenarnya pernah ngerasain suatu hal yang bernama “memendam perasaan”. Rasanya gak enak banget. Kenapa? Karena mau rasa sayang yang lu punya lebih besar darinya, atau biarpun lu yang lebih dulu jatuh cinta padanya, itu semua bakal terasa sia-sia jika hanya dipendam dalam hati.

Lu boleh aja bangga karena ngerasa punya rasa sayang yang lebih besar atau lebih dulu jatuh cinta kepadanya. Tapi ingat, pemenangnya tetap kepada mereka yang berani mengungkapkannya secara langsung. Memendam perasaan adalah suatu pekerjaan yang hasilnya akan menggerogoti hati sendiri... sampai akhirnya habis gak tersisa.

Gue menggambarkan bahwa memendam perasaan itu seperti bom waktu. Iya, jadi kita tinggal menunggu kapan waktunya untuk meledak. Meledak menjadi ungkapan perasaan atau menjadi ledakan... tangisan penyesalan.

Terkadang gue bertanya-tanya kepada diri sendiri,

“Kenapa sebagian orang rela memendam perasaan yang mereka punya? Apa karena mereka takut kalau mengungkapkan perasaan malah membuat mereka menjadi jauh dengan orang yang disayang?”

Tapi seketika itu pun gue mendapatkan jawabannya,

“Justru dengan memendam perasaan, hasilnya malah akan menjauhkan hati lo dengan hatinya.”

Mereka yang mempunyai rasa sayang tetapi selalu memendamnya, hanya bisa duduk termenung di sudut hati yang kosong dan gelap. Sebaliknya, mereka yang mengungkapkan akan tersenyum dengan penuh rasa kemenangan, walaupun terkadang hasilnya tidak seperti yang dia harapkan. Tapi seenggaknya, dia telah berani untuk mencoba.

Perasaan kalau semakin lama dipendam, semakin cepat juga akan tenggelam... dalam kesunyian.

Pada akhirnya, rasa sayang yang begitu besar dan rasa cinta yang lebih dulu ada, gak akan ada artinya jika dibandingkan dengan rasa yang diungkapkan.

Ohh iya, sebelum gue menutup post kali ini, gue cuma mau bilang:

"Untuk lu yang selalu memendam perasaan dan gak kunjung mengungkapkannya, selamat menunggu ya... selamanya."

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.